UTUSANINDO.COM, Tak terbendung air mata Neli Sibarani, perempuan berusia 30 tahun, yang kini bermukim di Jalan Andalas, Kelurahan Andalas, Kecamatan Andalas, Padang, Sumatera Barat. Betapa tidak, Tanpa diduga, Kamis (13/5/2021) tepat pada Hari Raya Idul Fitri 1442 H / 2021 M, Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy bertandang ke kediamannya serta membawa kabar yang sangat luar biasa.
“Kedua putra ibu akan saya jamin sekolahnya, sampai mereka SMA. Kepada Farhan yang sekarang kelas IV SD dan juga Farid yang berusia Lima tahun. Sekarang harus terus semangat dan rajin belajar. Nanti saya juga akan berikan uang saku bulanan untuk mereka,” ujar Wagub Audy kepada Neli, yang spontan terperangah dan menangis kemudian memeluk sang anak erat.
Hati Wagub milenial yang juga pengusaha bertaraf internasional ini tergugah. Audy segera mengalokasikan waktu untuk melihat langsung keadaan Neli bersama dua orang putranya, Farhan (10) dan Farid (5), langsung ke kontrakan kecil tempat Neli tinggal.
Dari cerita Neli, diketahui bahwa perempuan muda yang sehari-harinya berjuang menafkahi sendiri dua anak dengan berjualan jus itu memang tengah berada di situasi yang kesulitan.
Sedari anak-anaknya kecil, Neli membesarkan buah hati tanpa bantuan nafkah dari suami, yang kini sudah tidak bersamanya lagi. Saat ini, Neli juga tidak memiliki sanak-saudara seorangpun di Ranah Minang. Neli hanya yakin, banyak saudara seiman yang merupakan saudaranya, terutama sejak ia menjadi mualaf.
Dikisahkan, apapun ia lakukan untuk membesarkan kedua buah hati. Dan saat ini, kondisinya sedang sakit-sakitan.
Sementara, sebagai peserta BPJS Kesehatan, saat ini Neli juga terkendala tunggakan pembayaran, yang tentunya harus ia selesaikan terlebih dahulu untuk bisa mengaktifkan kembali layanan dari pemerintah itu terhadap dirinya.
“Saya saraf kejepit, Pak. Untuk berkegiatan agak sulit. Pekerjaan dibantu anak,” ungkapnya.
Perempuan muda berjilbab yang mualaf ini mengaku, rahmat Allah sungguh besar ia rasakan. Di tengah kondisinya yang sulit, selalu ada sesama muslim yang membantu. Kehadiran Waguy Audy sendiri yang menengoknya langsung ke rumah, disebutkan, merupakan hadiah yang sangat indah, pemberi semangat hidup, yang sangat luar biasa ia rasakan.
“Dalam hidup ini, yang tak boleh hilang adalah semangat, Bu. Tetaplah semangat ya, Bu!” sebut Wagub menggembirakan hati Neli.
Menyapa dua anak sang mualaf, Audy juga bersendagurau dan memberi motivasi.
“Rajin sekolah, rajin belajar, supaya besok jadi Gubernur,” sebutnya, yang diangguki oleh Farhan dengan senyuman.
Farhan dan Farid kecil tak tahu, siapa orang yang sedang membercandai mereka. Namun wajah mereka berseri, melihat buah tangan yang dibawa oleh Wagub dan menerima lembaran uang THR dari tangan orang nomor dua Sumbar tersebut. Senyum polos mereka pun merekah.
Neli sendiri mengaku sangat bersyukur dan masih tak percaya, orang yang biasanya hanya ia lihat di papan iklan, kalender, ataupun media lainnya, kini hadir di hadapannya, memberi harapan akan jaminan pendidikan dan belanja bagi kedua putranya. Neli mengaku sangat bersyukur.
Wagub Audy membenarkan bahwa dirinya memiliki anak-anak asuh yang tersebar di sejumlah wilayah di Indonesia.
“The more we give, the more we get (red-Makin banyak kita memberi, akan makin banyak pula kita menerima). Itu salah satu rumus Saya. Bukan sekarang saja. Ini sudah lama saya lakukan. Bukan untuk tujuan apa-apa, semata-mata hanya karena jiwa sosial saya tersentuh. Saya sendiri juga berasal dari keluarga latar belakangnya bukan keluarga kaya.Keluarga Saya dulu juga harus berjuang keras dengan berbagai kendala kehidupan,” tutur Audy
Audy berharap, kehadiran ia ke rumah Neli ini bisa memberi sedikit suntikan semangat, agar perempuan muda itu tetap tegar menjalani kehidupan.
“Ibunya jangan sedih, harus semangat agar anak semangat dan tidak ikut sedih. Selamat menikmati lontong, selamat hari Raya, Buk, dan tetap semangat,” tukas Audy.
Sore itu, seorang ibu yang tadinya bertatapan kuyu memandang masa depan, kini bisa makin menegakkan kepala melangkah maju. Dengan bantuan pribadi dari Wagub Audy Joinaldy bagi dua orang puteranya, setidaknya kesulitan kehidupan yang dirasakan semakin terburai.
Seperti janji Allah, setelah satu kesulitan, akan datang dua kemudahan. Itulah yang dirasakan oleh Neli Sibarani, mualaf, janda dua anak, warga Andalas, Kota Padang ini.
Discussion about this post