UTUSANINDO.COM, PADANG – Rapat pimpinan Provinsi Kamar Dagang dan Industri Provinsi Sumbar bertema “Solusi Ekonomi Survive dan Bertahan Hidup Dimasa Wabah Pandemi Covid 19” di Hotel Kryad Padang, Sabtu (28/11). Berakhir dengan batalnya menampilkan visi misi dari Paslon Cagub Sumbar.
Semula informasi gelaran dirapim Kadin diisi dengan penyampaian visi misi dari kandidat calon gubernur Sumbar 2020. Dikarenakan antara lain sebagian besar paslon diburu dan berbenturan dengan jadwal kampanye akhir menjelang masa tenang Pilgub Sumbar.
Meski gagal menampilkan visi misi bacalon gubernur acara rapim Kadin daerah (Kadinda) berjalan lancar dan sukses dengan dihadiri seluruh pengurus Kadin daerah se Sumatera Barat.
Ketua umum Kadinda Sumbar H Ramal Saleh mengungkapkan pihaknya berkeinginan memperkuat program ekonom paslon Pilgub Sumbar, supaya setelah terpilih akan memudahkan antar keduanya membangun sinergitas.
Kadin sebagai induk asosiasi perusahaan berdasarkan UU no1 tahun 1987 memiliki fungsi sebagai regulator ekonomi dan fatner pemerintah daerah dalam membangun perekonomian daerah melalui intervensi subsektor ekonomi seperti investasi, perdagangan dan jasa bisnis lainnya.
Disebutkan, Kadin merupakan perpanjangan tangan pemerintah guna merealisasikan gagasan ekonomi yang diluncurkan gubernur terpilih.
“Justru karena itulah kami mengundang ke empat paslon gubernur Sumbar untuk memaparkan konsep ekonominya. Supaya kami bisa memberi perkuatan dan dapat dijalankan sesuai dengan kebutuhan daerah,” kata Ramal.
Ramal Saleh menyebut konsep ekonomi Sumbar yang realistis adalah yang berbasis komoditi. Sebab potensi ekonomi Sumbar sebagian besar berada pada sektor perkebunan, pertanian dan perikanan.
Idealnya, kata Ramal, para paslon dalam menyusun program ekonominya bukan saja memikirkan suprise tetapi bisa mengkapitalisasi pendapatan masyarakat.
Dan yang lebih penting juga adalah program ekonomi paslon bisa melepaskan para pengusaha kecil dan lemah lepas dari problema klasik seperti permodalan, manajemen dan pemasaran.
Dikatakan, yang lebih penting dari pemaparan visi ekonomi, para pengusaha bisa menilai siapa diantara ke empat calon tersebut yang benar benar punya visi ekonomi yang sesuai dengan kebutuhan daerah.
Ketua Panpel Rapimprop Sumbar Syaharman Zanhar juga tidak menampik adanya terjadi perbenturan persepsi diantara Kadin dan Pemprov dalam mendesain konsep ekonomi, sehingga sulit dijalankan dunia usaha.
“Justru karena itu kami memberikan kesempatan kepada para paslon memaparkan program ekonominya di depan para pengusaha, sehingga bisa dieloborasi para pengusaha menjadi program yang benar benar aksi,” kata Syaharman Zanhar.
Tetapi sayang, cita cita Syaharman Zanhar menghadirkan para poslon ini gagal total. Sepertinya para paslon sama sekali tidak memahami visi besar Kadinda Sumbar mengundang mereka.
“Inilah dilema program ekonomi daerah Sumbar sejak dulu, kini dan akan datang”, tutup dia. (*A, W*)
Discussion about this post