UTUSANINDO.COM, PADANG – Kota seperti Padang masih berpotensi untuk pengembangan pertanian. Jumat petang (19/3) menjelang Ashar, Syahrul Yasin Limpo membesarkan hati Penjabat Walikota Padang Hendri Septa di ruang Mentan Jl Harsono RM, Ragunan Jakarta Selatan.
Petang itu Hendri diterima oleh Menteri Pertanian bersama tiga Direktur Jenderal dan seorang Kepala Badan.
Apa pasal, Walikota Padang bersua dengan Menteri yang mantan Gubernur Sulawesi Selatan itu? “Sudah lama diniatkan untuk menyampaikan sejumlah program sektor pertanian buat Kota Padang kepada Pak Menteri, sekarang baru kesampaian,” kata Hendri Septa.
Hendri pun memaparkan sejumlah rencana sektor pertanian di Kota Padang dalam rangka percepatan pembangunan ekonomi.
Salah satu yang membuat Menteri tertarik adalah gagasan Hendri Septa soal kampung tematik. Tanaman manggis memang tanaman keras namun berumur panjang dan bisa tumbuh subur di Padang.
“Manggis adalah buah ekspor yang tidak banyak di dunia,” ujar Hendri Septa didampingi oleh Tim Ahli Pengkajian Isu Strategis untuk Percepatan Pembangunan Kota Padang Dr. Hafrizal Okta Ade Putra, SE, MM.
Sementara untuk mendukung program Kementerian Pertanian mempercepat swasembada beras, Hendri mengedepankan gagasannya bahwa padi jangan hanya sekedar diproduksi saja.
“Tapi kita akan pikirkan pula bagaimana ia menjadi agro industri, nilai tambah padi akan muncul dan itu bisa dinikmati petani. “Kita akan bicara tak sekedar bertanam padi tapi bagaimana ikut serta di pasca panen dan pemasarannya,” ujar Hendri seraya mengatakan bahwa kalau hanya padi saja yang ada di sawah tentu tidak memiliki nilai tambah, maka akan diprogram tumpang sari, misalnya dengan perikanan atau tanaman pangan lain yang bisa hidup bersama padi.
Pertanian di Padang, kata Hendri Septa kepada Mentan, tidak hanya tanaman pangan atau palawija saja. Melainkan juga sangat berpotensi pengembangan subsektor peternakan.
“Saat ini sudah banyak budidaya ternak ayam, baik petelur maupun pedagang di Padang. Namun para peternak masih sangat tergantung dengan bibit dari luar. Sudah waktunya kita menghasilkan bibit sendiri, setidaknya bibit ayam lokal yang bisa dipasarkan di Padang, di Sumatera Barat atau ke luar Sumatera Barat. Ini sangat berpotensi dikembangkan di Padang,” ujar Hendri, seraya melirik Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Dr. Ir. Nasrullah, M.Sc.
Begitu juga pengembangan pembibitan ternak dan sapi perah untuk pemenuhan kebutuhan susu sapi segar di Kota Padang maupun kebutuhan daging serta sekaligus menjadikan tempat wisata pendidikan dan wisata agro di Tahura M. Hatta.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo langsung menyambut gembira usul dan gagasan serta permintaan Walikota Padang itu.
Ia menyatakan bahwa tiga Dirjen sudah mendengar paparan Walikota, “Semua Dirjen sudah mencatat dan saya akan ingatkan untuk memperhatikan Padang dalam program-progam masing-masing Dirjen,” kata Syahrul.
Kepada ketiga Dirjen yang hadir Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Dr. Ir. Nasrullah, M.Sc, Dirjen Tanaman Pangan Dr. Ir. Suwandi, M.Si, Dirjen Perkebunan Dr. Ir. Kasdi Subagyono, M.Sc dan Kepala Badan Karantina Pertanian Ir. Ali Jamil Harahap, MP, Ph.D, Menteri Pertanian menekankan agar memprosesnya pada tahun 2021 ini juga, “Tahun ini juga ya, jangan menunggu tahun 2022 ” ingat Mentan.
Menteri yang menjadi Wakil Ketua PP FKPPI Pusat itu pun pada kesempatan pertemuan tersebut berbagi pengalaman dan memotivasi Wali Kota Padang bagaimana memimpin daerah yang baik dan berprestasi.
Syahrul Yasin Limpo dikenal sebagai pejabat karir yang kenyang makan asam garam birokrasi pemerintahan. Ia pernah menjadi Sekda Kabupaten, jadi Bupati dua periode, jadi Wakil Gubernur Sulawesi Selatan lalu menjadi Gubernur dua periode sebelum menjadi Menteri Pertanian di bawah Presiden Joko Widodo.
Menteri Pertanian sempat berseloroh, “Saya tunggu kau dilantik dulu, nanti saya akan datang ke Padang. Jangan pas jadi Plt sambut Menteri,” ujar Syahrul.
Hendri Septa pun menyampaikan terimakasih ketika Syahrul menambahkan nasehatnya bahwa Hendri masih muda dan seperti adiknya, tentu masih panjang dan banyak prestasi yang bisa dibukukan.
“Saya siap membantu Kota Padang,” kata Mentan.
Menjelang pamit, Walikota Padang masih menanyakan tentang helat nasional Penas Tani yang sudah dijadwalkan berlangsung di Padang dan Padang Pariaman namun tertunda karena Covid-19.
“Soal Penas Tani, kita masih menunggu arahan Presiden. Jadi Walikota atau Gubernur teruslah melaksanakan persiapan dan terus berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian,” ujar Syahrul Yasin Limpo.(Rengga/pariwara)
Discussion about this post