UTUSANINDO.COM, PARIAMAN- Walikota Pariaman Genius Umar memberikan apresiasi kepada Kepala Desa, POPT dan para petani yang tetap semangat dalam mengolah pertaniannya.
“Hari ini kita memberikan bantuan pestisida kepada para petani di Desa Sungai Pasak Kecamatan Pariaman Timur Kota Pariaman. Bantuan ini diserahkan dalam rangka mengendalikan hama wereng yang mulai berjangkit di Kota Pariaman. Hal ini menyebabkan produksi petani di Kota Pariaman menurun, “ ujar Walikota Pariaman Genius Umar didampingi Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Dasril menyerahkan secara langsung pestisida untuk 30 orang petani Desa Sungai Pasak Kecamatan Pariaman Timur Kota Pariaman. Bantuan diberikan pada hari ini Selasa (16/2) yang bertempat di surau Jambu Sungai Pasak Kota Pariaman.
Pada penyerahan bantuan pastisida ini, juga diberikan penyuluhan oleh Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) untuk wilayah kerja Kota Pariaman.
Permasalahan hama wereng tentu sudah tidak menjadi asing lagi ditengah pertanian. Banyak petani yang gagal panen karena terserang hama wereng. Kegagalan yang dialami para petani menyebabkan kerugian yang sangat besar.
“Untuk menangkal hal itu terjadi, Pemko Pariaman akan melakukan berbagai upaya agar para petani bisa melakukan panen yang besar sehingga produksi petani di Kota Pariaman kembali meningkat. Petani merupakan salah satu pahlawan yang jasanya cukup banyak kita nikmati. Untuk itu apapun bentuk kendala yang dialami petani dilapangan nanti, koordinasikan dengan penyuluh dan laporkan ke DPPP Kota Pariaman, kami siap membantu, “ tambahnya.
Ia berharap semua petani di Kota Pariaman bisa mengendalikan hama wereng dengan semestinya sehingga tidak menimbulkan kerugian yang besar. Untuk para penyuluh Kota Pariaman, selalu dampingi para petani agar produksinya semakin bertambah.
Kepala DPPP Kota Pariaman Dasril mengatakan bahwa kegiatan ini dilakukan dalam rangka pengendalian hama wereng yang mulai berjangkit di persawahan Kota Pariaman dan sudah memasuki periode kedua. Dari periode pertama Tahun 2020 telah dilakukan pengendalian hama, tetapi masih belum maksimal sehingga kita laksanakan kembali untuk periode kedua di tahun 2021 yang akan didampingi langsung oleh POPT wilayah kerja Kota Pariaman Hasan Basri , “ ungkapnya.
Untuk Tahun 2021, DPPP Kota pariaman masih fokus kepada pertanian di Kota Pariaman. Akhir Tahun 2020 Kota Pariaman memiliki penurunan terhadap produksi petani karena diserang hama wereng. Hal itu tidak bisa dibiarkan karena akan merugikan para petani dan Kota Pariaman.
“Kita tetap fokus untuk kesuksesan pruduksi petani. Mulai dari bibit, pembenihan, sampai pengendalian hama yang bisa membuat gagal panen para petani. Semua tetap dikontrol oleh POPT yang bertugas di Kota Pariaman. Mulai tepat waktu, tepat sasaran, tepat dosis dan tepat pestisida akan membuat petani berhasil.
Ia berharap 30 orang petani yang terbagi menjadi 3 (tiga) kelompok ini bisa menyerap dengan apa yang disampaikan POPT sehingga petani Kota Pariaman bisa panen beras dengan sukses.
Sementara itu POPT untuk wilayak kerja Kota Pariaman Hasan Basri dalam penyerahan bantuan ini memberikan sedikit penjelasan bagaimana caranya memberantas hama wereng dengan baik sehingga hama tersebut bisa dituntaskan.
“Wereng merupakan sejenis wabah yang berkembang biak dengan bertelur dibawah kelopak daun. Masa lamanya menetas lebih kurang 7 (tujuh) hari sampai masanya tiba menjadi hama yang ganas tidak memakan waktu yang lama. Sehingga saat wereng tersebut sudah mengganas akan menghisap air yang ada pada padi dan akhirnya padi kering dan mati. Untuk memberantas hama wereng sebenarnya tidak terlalu sulit, hanya saja dibutuhkan ketepan dalam memberikan pestisida, “ ujarnya.
“Tehnik pemilihan pestisida harus tepat sasaran. Penggunaan pestisida yang tidak tepat sasaran hanya akan memperparah tingkat serangan hama wereng dan pemborosan tenaga dan uang. Penyemprotan dilakukan dengan volume tinggi maksudnya harus merata atau tapis, kencangkan nozel sprayer sehingga pancaran spray berbentuk kabut, prioritaskan penyemprotan dilakukan pada pangkal batang bukan pada daun bagian atas dan dalam satu hamparan diusahakan penyemprotan dilakukan secara bersama-sama, ‘ tutupnya. (KOMINFO/dewi)
Discussion about this post