UTUSANINDO.COM, Bukittinggi- Wakil Presiden RI, launching Gerakan Nasional (GerNas) Bangga Buatan Indonesia (BBI) Sumatra Barat Launching dilaksanakan di Pelataran Taman Jam Gadang, Selasa (12/04).
Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah, menyampaikan terima kasih atas ditunjuknya Sumatra Barat, sebagai lokasi launching GerNas BBI. Covid 19 memang tidak hanya berdampak pada kesehatan, tapi sangat berdampak pada sektor perekonomian.
“Sektor ekonomi mengalami penurunan dan untuk melindungi mempertahankan serta meningkatkan kemampuan ekonomi para pelaku usaha, tentunya butuh program pemulihan ekonomi nasional atau program daerah di Sumatera Barat. Salah satunya dengan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia. Dimana untuk Provinsi Sumatra Barat, kita angkat tema Maju Berkah Basamo UMKM Sumbar,” ungkap Mahyeldi.
Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso, menjelaskan, OJK mendukung produk Indonesia untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Ruang pertumbuhan ekonomi di Indonesia dapat dimaksimalkan melalui UMKM.
“Semoga gerakan ini dapat menggerakkan ekonomi di Sumbar. Semua harus semangat untuk pulih lebih cepat. Perekonomian Indonesia 54% didukung pengeluaran para pengunjung,” ungkapnya.
Saat ini OJK telah membentuk e-commerce sosial yang nantinya akan terus dikembangkan. Kemudian juga akan ada kampus e-commerce, agar para pelaku UMKM dapat mempelajari bagaimana memasarkan produk secara digital.
Menko Bidang Kamiritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menyampaikan, pada tahun 2021 lalu, GerNas BBI telah dilaunching di 12 provinsi. Untuk tahun 2022 ini, GerNas BBI juga akan diterapkan pada 12 provinsi di Indonesia, termasuk Sumatra Barat.
“OJK punya peran penting dalam mengawal UMKM, khususnya dari segi pembiayaan dan permodalan. Kiranya OJK dapat mengawal program kredit bagi UMKM yaitu l digital kredit UMK sebagai program pembiayaan berbasis digital yang cepat aman dan pastikan agar target serapan kredit bagi UMKM sebesar 30% pada tahun 2024 dapat direalisasikan. Berantas pinjaman online ilegal dan berikan edukasi serta perlindungan masyarakat untuk mengakses pinjaman yang aman,” ungkap Luhut.
Luhut dorong semua potensi yang bisa menggerakkan ekonomi masyarakat. “Kami minta Menparekraf mengajak seluruh kepala daerah menjadi ROJALI, rombongan jadi belanja dan beli di pameran BBI di Bukittinggi,” ajaknya.
Wakil Presiden RI, Ma’ruf Amin, menyampaikan, Gerakan Nasional BBI, diluncurkan Presiden Joko Widodo tahun 2021. Ini tentunya menjadi salah satu upaya untuk memulihkan ekonomi Indonesia. Bagaimana membangkitkan UMKM di seluruh Indonesia sehingga berdampak pada pemulihan pertumbuhan ekonomi.
“Kita bersama sama menegaskan GerNas BBI dilaksanakan di setiap daerah. Tidak ada alasan untuk tidak bangga pada produk kita. Contoh Jam Gadang yang merupakan karya orang Koto Gadang. Ini salah satu bukti bahwa produk lokal bisa berbicara dan bersaing di tingkat dunia,” ujar Wapres.
Ma’ruf Amin mengakui, sejak dulu Sumbar dikenal sebagai sentral UMKM. 89% perekonomian Sumbar ditopang 600 ribuan unit UMKM. Kedepan harus diupayakan bagaimana produk UMKM lokal menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
“Kalau bukan kita siapa lagi, kalau bukan sekarang, kapan lagi. Ini saatnya kita mulai dengan diri kita sendiri. Dengan cara ini produk UMKM akan semakin naik kelas dan berjaya mengatasi berbagai kendala ekonomi di negara kita,” ujar Ma’ruf Amin.
Sumatra Barat menempati peringkat ke-9 daya saing digital provinsi di Indonesia, naik 3 peringkat dari tahun lalu dan menjadi provinsi terbaik kedua di pulau Sumatera yang memperluas jaringan internet hingga ke pedesaan serta mendorong UMKM di seluruh Sumbar. “Yang barek samo dipikua, nan ringan samo dijinjiang,” ujarnya.
Indonesia bersama seluruh masyarakatnya akan kembali menjadi salah satu kekuatan ekonomi di Asia Tenggara bahkan dunia. UMKM bangkit ekonomi pulih. “UMKM Sumbar Maju Basamo,” pungkasnya.
Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar, tentunya mengapresiasi diluncurkannya GerNas BBI Sumatra Barat di Bukittinggi. Hal ini akan menjadi angin segar bagi perekonomian Sumatra Barat, khususnya Bukittinggi, yang masyarakatnya memang didominasi oleh para pelaku UMKM.
“Bukittinggi sendiri juga berupaya untuk memulihkan ekonomi masyarakat pelaku UMKM dengan peluncuran Tabungan Utsman, bekerjasama dengan DPRD dan BPR Syariah Jam Gadang. Dimana, program ini mengedepankan prinsip ekonomi syariah, program murabahah tanpa biaya tanpa agunan. Margin yang ditimbulkan akan dibayarkan oleh Pemerintah Kota Bukittinggi. Ini dapat dimanfaatkan oleh pelaku UMKM di Kota Bukittinggi sebagai permodalan,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Los Lambuang Kota Bukittinggi, dibantu pembentukannya menjadi Zona KHAS (Kuliner Halal Aman dan Sehat).
Discussion about this post