UTUSANINDO.COM, Jakarta – Bagi Pengusaha Minang di perantauan, yang saat ini ingin mengembangkan usaha di kampung halaman. Untuk saat ini bisnis di Sumatera Barat (Sumbar) masih didominasi sektor pertanian. Dan pertanian surflus untuk jagung, dan holtikultura serta telur.
Tetapi kita punya cadangan beberapa komoditi peternakan seperti sapi, kambing, susu.
Jadi salah satu program pemerintah provinsi Sumbar saat ini secara mandiri fokus pada komoditas ternak. Ini adalah peluang bagus karena Sumbar juga termasuk daerah peringkat 7 (tujuh) di Indonesia dalam produksi telur.
Ini salah satu peluang besar bagi pengusaha perantau untuk mengembangkan usaha di kampung halaman Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Sumatera Barat Audy Joinaldy dalam pertemuan Kelompok pengusaha dan pedangan perantau Minang Ruko Tanah Abang Blok F , di Balairung lantai 12 Matraman Jakarta, Selasa (30/3/2021.
Hadir dalam pertemuan ini Direktur Keuangan Bank Nagari, Sania berserta tim, Kepala Biro Perekonomian Setdaprov.i Sumatera Barat, Irsyad, Wakil Walikota Jakarta Pusat, Irwandi juga sebagai ketua Ikatan Keluarga Minang (IKM).
Pertemuan ini merupakan tindak lanjut hasil pertemuan dan silhturahmi Wagub Sumbar dengan kelompok pengusaha dan pedagang perantau Minang yang berjualan dan menempati Ruko Tanah abang khususnya di Blok F pada tanggal 17 Maret 2021 lalu.
Wagub Sumbar katakan, Pemerintah Provinsi sebagai jembatan komunikasi antara Pengusaha / Pedagang dengan Bank Nagari nantinya diharapkan terjadinya kerjasama dikedua belah pihak, dimana saat ini para pedagang / pengusaha belum sepenuhnya mengenal secara ikatan emosional dengan bank Nagari. Disisi lain Bank Nagari adalah salah satu Bank Daerah cukup berperan dalam pembangunan Sumbar.
“ Permasalahan yang dihadapi para pengusaha dan pedagang di Tanah Abang semenjak pademi Covid ini perputaran ekonomi serba tidak stabil. Banyak pengusaha yang mengeluh karena terbenamnya uang di Bank lain.
Namun pada kenyataanya Bank Nagari sebagai banknya urang Awak yang berada di seputaran tanah abang ini tidak berkembang, dikarenakan kurangnya Nasabah. Sangat ironis hampir seluruh masyarakat minang yang berdagang di seputaran pasar Tanah Abang menyimpan uangnya di Bank Lain,” ungkap Audy
Audy juga sampaikan, diskusi lebih di tujukan kepada pemanfaatan Bank Nagari agar lebih punya peranan dalam menjalin kerja sama meningkatan nasabah maupun simpanan agar dapat berdampak pada kesahjetreaan serta pengembangan usaha para pedagang.
Kalau sebuah bank nasabahnya banyak, tertib keuanganya, otomatis simpanan keuangan baik dan pasti sebuah Bank akan menyediakan uang dan cadangan dana cukup banyak.
“ Kita berharap Bank Nagari dan pengusaha dapat membangun berkerjasama yang baik dalam membangun sumatera Barat. Kepala cabang bank Nagari Tanah Abang juga mau berkunjung, sowan, keliling, ke pengusaha di Pasar tanah Abang, sehingga terjalin hubungan yang kuat untuk maju bersama,” harapnya.
Audy juga minta beberapa pengusaha dan pedagang dalam pertemuan ini agar segera memindahkan modal dan dananya ke bank Nagari. Dan ketahui sudah ada beberapa pengusaha yang siap untuk memindahkan dananya yang jumlah milyaran rupiah.
“Namun semua itu tentu ada juga timbal balik buat para Nasabah. Salah satunya produk Produk Bank Nagari yang dapat didapati dari pengusaha dalam pengembangan usaha. Dengan demikian keselarasan antara pengusaha serta pedagang dengan bank nagari juga dapat berjalan berkelanjutan,” ujarnya.
Sementara Ketua pedagang Minang di tanah Abang Haji Erizal, menyampaikan Bank Nagari harus lebih mengutamakan pelayanan, senyum, tempat yang memadai. Saat ini kantor Bank Nagari yang ada di Tanah Abang tersebut sangat buruk keadaanya. Tempat yang kecil, halaman penuh dengan genangan air, sehingga tidak sedap dipandang mata.
“Kalau bisa bank nagari pelayananya lebih ramah. Selama ini pelayanan Bank ketika disaat pengusaha penarikan tunai juga jadi permasalahan karena waktu yang cukup lama, sementara kebutuhannya pelayanan cepat, “ katanya.
Erizal juga menyampaikan, jika bisa pemprov Sumbar melakukan intervensi Bank Nagari dalam kondisi ini, maka para pengusaha Minang ini, ada beberapa pengusaha yang bisa memindahkan uangnya ke Bank Nagari bermilyar Milyar Rupiah. Akan tetapi mesti dimbangi dengan pelayanan yang lebih baik, untuk pedagang.
“Kami butuh senyum dan penerimaan pelayanan yang prima dari keluarga bank nagari,“ tambahnya.
Yasril Umar salah seorang pedagang juga harapkan, pada saat ini, disaat pandemic Covid-19, banyak pedagang yang kondisinya memprihatinkan, harapannya bagaimana kedepan Bank Nagari dapat mensiasati keadaan pedagang Minang tanah abang agar kedepan kelangsungan pedagang tetap berjalan.
Disamping itu juga bagaimana pengembangan usaha di luar tanah abang. Pengembangan usaha juga menjadi salah satu kerjasama Bank nagari untuk menggiring pedagan untuk usaha Lainnya.
“Peranan pemerintah saat ini juga perlu adanya memberikan pelatihan Digital buat pedagang Minang. Banyak pedagang yang sudah lupa bahwa saat ini zamanya sudah era digitalisasi. Orang tidak lagi pergi belanja ke pusat perbelanjaan, hanya didepan laptop atau Hp transaksi jual beli sudah bisa berjalan. Hal ini juga membuat pasar tanah abang semakin sepi dari pengunjung, sekitar tinggal 40 % para pedagang yang bertahan di sana,” ungkapnya.
Jasman juga seorang pedagang yang cukup sukses, menyampaikan bahwa keterbukaan informasi Bank Nagari dengan Produk produknya perlu juga disosialisasikan, bagaimana dengan menawarkan simpan pinjamnya serta modal usaha untuk pedagang. Uang yang tidak berputar dan di simpan di Bank diharapkan natinya bisa membantu pedagang-pedagang kecil lainnya.
Ketua IKM (ikatan Keluarga Minang) yang juga sekaligus Wakil Walikota Jakarta pusat, Irwandi juga ikutmenyampaikan, perlu adanya MoU antara Pemprov Sumbar dan Pemprov. DKI untuk melindungi para pedagang perantau minang yang berada di DKI. (EF PHB)
Discussion about this post