UTUSANINDO.COM, PADANG– Tepat 65 tahun yang lalu, yakni 13 September 1956, Universitas Andalas berdiri dan diresmikan oleh Wakil Presiden R.I, sat itu yakni M. Hatta di Bukittinggi, lokasi tepatnya SMAN 2 Bukit Tinggi saat ini.
Pendirian Universitas Andalas ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 1956, maka pada saat ini sudah memasuki Lustrum XIII, merupakan momentum untuk mengevaluasi kinerja Universitas Andalas (UNAND), juga ajang membulatkan tekad untuk terus melangkah maju sejalan dengan motto-nya “Untuk Kedjajaan Bangsa”.
Motto tersebut sudah terpatri kuat dalam jiwa civitas akademika Universitas Andalas.
Lustrum juga sarana mengingat perjuangan, pengorbanan, dan jasa-jasa para perintis pembangunan universitas, agar menjadi tekad untuk melanjutkan perjuangan para pendahulu secara berkelanjutan.
Dengan demikian, generasi penerus akan tetap bekerja dan berupaya untuk mewujudkan visi Universitas Andalas menjadi Unversitas yang “Terkemuka dan Bermartabat”.
Dalam penyelenggaraan tridharma perguruan tinggi di bidang pendidikan, Unand memiliki 126 program studi (91%) terakreditasi A dan B versi BAN-PT dan LAM-PTKES, serta Internasional yang terdiri dari 13 level doktor, 43 level magister, 47 di level sarjana, 4 di level Diploma III, 12 spesialis, dan 7 profesi. Jumlah mahasiswa aktif saat ini sebanyak 29.623 orang dengan penyebaran 3.799 orang di program Diploma III, 24.833 orang di program sarjana (84%), 842 orang di program profesi (3%), 415 orang di program Sp-1 (1%), 2.082 orang di program magister (7%), dan 413 orang di program doktor (1%), ditambah dengan 105 orang mahasiswa asing (0,4%) yang berasal dari 16 negara.
“Dalam upaya peningkatan dan pengembangan jumlah mahasiswa di level magister, doktor, dan speisalis Unand melakukan perubahan kebijakan dan strategi pendidikan terkait kurikulum, strategi pembelajaran, dan sistem monitoring evaluasi kemajuan studi mahasiswa. Selain itu, efektifitas sosialisasi prodi pascasarjana dan spesialis ditingkatkan melalui program kerjasama dengan menggandeng perguruan tinggi asuh yang sudah dan sedang dibina UNAND, selain itu juga dilakukan peningkatan jumlah mahasiswa asing dilakukan melalui program credit earning dan summer course. Salah satu upaya untuk peningkatan keterserapan lulusan maka Unand berkomitmen melaksanakan Program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM),” terang Rektor Unand Prof Yuliandri, Jumat (10/9/2021) di ruang rapat senat kampus Merdeka tersebut.
Ditambahkannya, implementasi MBKM di Unand, ditunjukkan dalam kebijakan yang tertuang dalam Peraturan Akademik Program Sarjana yang baru diterbitkan, Peraturan Rektor tentang Pengembangan Kurikulum MBKM yang memfasilitasi mahasiswa untuk belajar di luar program studi.
“Implementasinya akan dimulai secara terstruktur pada awal tahun 2021 dengan dukungan pedoman semua bentuk pembelajaran di luar program studi.
Agar terdapat perluasan akses pendidikan, UNAND juga perlu menambah jumlah prodi yang diminati calon mahasiswa. UNAND memiliki strategi dengan membuka program studi yang dibutuhkan pasar dan pembangunan nasional serta menutup program studi yang tidak diminati oleh calon mahasiswa. Pembukaan program studi baru lebih diprioritaskan pada program studi profesi, Magister, dan Doktor. UNAND sudah merumuskan ini dalam kebijakan di RPJP PTNBH terkait pembukaan dan penutupan program studi berdasarkan kebutuhan pasar dan pembangunan nasional,” tambah Yuliandri lagi.
Dia juga mengatakan, dalam hal Penjaminan Mutu, Unand untuk Akreditasi Institusi memperoleh peringkat akreditasi A dari BAN PT berturut-turut tahun 2014 dan tahun 2018. Saat ini 44% Program Studi terakreditasi A dan termasuk 3 Program Studi terakreditasi Unggul karena memeproleh akreditasi internasional ABET.
UNAND pada masa transisi PTN-BH, sebanyak 60% Program Studi ditargetkan terakreditasi A atau unggul. Peningkatan status akreditasi ini dapat dicapai melalui pendampingan Program Studi dalam menyiapkan dokumen akreditasi dan penguatan SPMI dalam mendukung SPME serta mengadopsi kriteria akreditasi internasional. Strategi untuk mencapai unggul yaitu menetapkan Standar SPMI jauh melebihi SN-DIKTI.
‘Sebanyak 15 Program Studi telah diakreditasi / disertifikasi internasional meliputi: 3 Program Studi di Fakultas Teknik terakreditasi ABET, 1 Program Studi di Fakultas Ekonomi terakreditasi ABEST 21, 4 Program Studi di Fakultas Teknik terakreditasi IABEE, dan 7 Program Studi disertikasi oleh AUN-QA, yang terdiri dari, Program Studi Fakultas Kedokteran, Program Studi Fakultas MIPA, 3 Program Studi di Fakultas Ekonomi, dan 1 Program Studi di Fakultas Farmasi. Jumlah Program Studi yang mengikuti akreditasi internasional oleh Badan Akreditasi menurut Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 83 tahun 2020 terus ditingkatkan dengan menyiapkan 34 Program Studi untuk menyusun dokumen akreditasi internasional sehingga dapat divisitasi tahun 2021,” ulas Yuliandri lagi.
Selain itu, Unand pada tahun 2018 telah tercatat memperoleh Bintang 3 pada QS Star, maka saat ini sedang mempersiapkan QS ranking untuk mengetahui Unand berada posisi berapa, dalam perguruan tinggi terbaik dunia.
Adapun penilaian Eksternal Terhadap Universitas Andalas, QS World University Ranking. Pada 15 Juni 2021, World University (WUR) Rankings 2022 yang elah merilis perguruan tinggi terbaik dunia, termasuk di Indonesia. QS merupakan penyedia layanan, analitik, dan wawasan terkemuka di dunia untuk sektor pendidikan tinggi global. Kompas memberitakan bahwa laman Top Universities, memberitahukan pemeringkatan QS WUR 2022 memberikan analisa terbaik terhadap 1.300 perguruan tinggi top dunia yang berada di 97 lokasi.
Pemeringkatan yang dilakukan QS di tahun ini yang terbesar, ada beberapa indikator yang dilakukan QS untuk memberikan ranking kepada perguruan tinggi, yakni, Academic Reputation, Employer Reputation, Citations per Faculty, Faculty/Student Ratio, International Faculty Ratio, International Student Ratio.
Dari hasil rilis QS WUR 2022, ada 16 perguruan tinggi terbaik di Indonesia, yakni
Universitas Gadjah Mada (UGM) Peringkat dunia 254, Universitas Indonesia (UI) Peringkat dunia 290,Institut Teknologi Bandung (ITB) Peringkat dunia 303, Universitas Airlangga (Unair) Peringkat dunia 465, Institut Pertanian Bogor (IPB) Peringkat dunia 511-520,Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Peringkat dunia 751-800, Universitas Padjadjaran (Unpad) Peringkat dunia 801-1.000,Bina Nusantara University (Binus) Peringkat dunia 1.001-1.200, Universitas Diponegoro (Undip) Peringkat dunia1.001-1.200,Telkom University Peringkat dunia 1.001-1.200, Universitas Brawijaya (UB) Peringkat dunia 1.001-1.200, Universitas Hasanuddin (Unhas) Peringkat dunia 1.001-1.200, Universitas Andalas (Unand) Peringkat dunia 1.201+ atau tepatnya peringkat 13.
“Unand berada pada peringkat 8 dari 20 PTN.
Klasterisasi DIKTI, klasterisasi ataupun pemeringkatan Perguruan Tinggi (PT) di Indonesia oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi (Diktiristek) pada tahun 2021 hingga laporan ini dibuat belum ditetapkan. Jika mengikuti Klasterisasi Perguruan Tinggi tahun 2020 yang dikeluarkan oleh DIKTI, maka UNAND berada di Klaster I bersama 15 PT lainnya dengan peringkat ke 13. Pemeringkatan Dikti tahun 2020, dilakukan untuk 2.136 perguruan tinggi non-vokasi, baik negeri maupun swasta, yang tersedia datanya. PT dikelompokkan ke dalam 5 (lima) klaster, dengan komposisi klaster 1 berjumlah 15 perguruan tinggi, klaster 2 berjumlah 34 perguruan tinggi, klaster 3 berjumlah 97 perguruan tinggi, klaster 4 berjumlah 400 perguruan tinggi, dan klaster 5 berjumlah 1.590 perguruan tinggi. Unand berada pada posisi ke 13 dari dari 15 perguruan tinggi,” bener Yuliandri lagi.
Beberapa capaian UNAND tahun 2021 (per 31 Agustus 2021) yang terkait dengan indikator di Renstra Bisnis,
Jumlah keseluruhan mahasiswa yang terdaftar (D3, S1, S2, S3, Profesi dan Spesialis), pada akhir Agustus 2021 sedikit mengalami peningkatan dari 31.898 orang pada tahun 2020 menjadi 32.451 orang pada 31 Agustus 2021, khusus untuk program studi sarjana, dalam kondisi pandemi Covid-19, jumlah peminat yang mendaftar ke Unand melalui jalur SNMPTN, SBMPTN dan Mandiri pada tahun 2021 juga mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2020.
Sekaitan dengan PTN-BH, Atas dasar pencapaian kinerja dan prestasi UNAND pada tahun 2015, dalam rapat Majelis Rektor PTN Indonesia tertanggal 2 Oktober 2015 di Kemenristek Dikti Jakarta dan 12 Oktober 2015 di Ambon, Menristek Dikti Prof. Mohamad Nasir, Ak, M.Si., Ph.D, memberikan mandat kepada UNAND yang saat itu dipimpin Rektor Prof. Dr. Wery darta Taifur, SE., MA bersama Universitas Brawijaya, juga Universitas Sebelas Maret untuk berubah status menjadi PTNBH.
Atas Mandat tersebut pada 10 Mei 2016 Rektor Unand pada saat itu Prof. Dr. Tafdil Husni SE, MBA membentuk tim persiapan perubahan status UNAND dari BLU menjadi PTNBH, tahapan persiapan perubahan status dimulai dengan pengumpulan data dan penyusunan 4 dokumen yang mencakup, Dokumen Evaluasi Diri/ Rencana Pengembangan Jangka Panjang (RPJP) PTNBH, Rancangan Statuta PTNBH dan Dokumen Transisi.
Pada tahun 2017 proses penyusunan dokumen terhenti karena persiapan Akreditasi Unand,
pada Juni 2019 Tim persiapan PTN-BH melengkapi data dan menyempurnakan Dokumen PTN-BH serta melakukan sosialisasi untuk memperoleh penyamaan persepsi dan dukungan dari Internal Stakeholders dan Eksternal Stakeholders.
Pada 17 Oktober 2019 Senat Akademik Unand menyetujui perubahan status menjadi PTNBH, pada 21 November 2019, sesuai arahan Rektor Prof. Dr. Tafdil Husni, SE, MBA Dokumen PTNBH diserahkan ke Direktorat Kelembagaan Ditjen Dikti, yang dipimpin oleh Ketua Tim PTN-BH Prof Dr Mansyurdin, MS.
Berkaitan dengan Lustrum XIII, dalam dies natalis ke-65, memakai Thema “Unand-PTNBH Sebagai Penggerak Kolaborasi Indonesia Maju” dengan ketua pelaksana wakil Rektor III DR Insannul Kamil.
Acara puncak Lustrum VIII pada 13 September mendatang, akan langsung dihadiri Presiden RI Joko Widodo, dan juga beberapa Mentri, nantinya acara puncak akan menerapkan prokes ketat, sesuai ketentuan berlaku.
“Kami akan terapkan prokes ketat, dan Inshaa Allah pak Presiden siap untu hadir dalam acara puncak nantinya,” ulas Insannul Kamil yang kerap dipanggil Nanuk itu.
Pada acara temu wartawan, rektor Yuliandri didampingi wakil rektor 1 Mansyurdin, wakil rektor 2 Wirama Arif HRP, wakil Rektor 3 Insannul Kamil dan wakil rektor Hefrizal Handra, serta para staf rektorat Unand, dengan mempergunakan prokes ketat.(Cok)
Discussion about this post