UTUSANINDO.COM, PADANG ,—Alhamdulillah, semua negatif.” Begitu terucap dari masing-masing peserta studi tiru Komisi Informasi dan FJKIP Sumbar usai menerima hasil tes swab sepulang dari Yogyakarta.
Ucapan penuh haru itu membuat semuanya lega. Perjuangan menerapkan protokol kesehatan secara ketat, sebagaimana yang dipesankan Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno, sebelum berangkat berhasil mereka lalui.
“Ingat, protokol kesehatan harus dilaksanakan dengan penuh kedisiplinan. Karena kita melakukan perjalanan dinas di masa pandemi. Jangan sampai memunculkan klaster baru. Sekali lagi, saya tekankan, protokol kesehatan. Disiplin pakai masker, cuci tangan dengan sabun, jaga jarak, dan hindari kerumunan,” ujar Irwan Prayitno, saat workshop Senin 2 November lalu di Padang.
Hal yang sama juga diingatkan pendiri FJKIP Sumbar, HM Nurnas, yang tidak bisa ikut mendampingi, karena ada agenda Komisi I DPRD Sumbar.
“Saya mohon maaf tidak bisa ikut mendampingi studi tiru ini. Pesan saya cuma satu, laksanakan protokol kesehatan dengan penuh disiplin. Ingat, para jurnalis harus menjadi contoh dan jangan sampai memunculkan klaster covid pula,” kata Sekretaris Komisi I DPRD Sumbar ini.
Mendapat amanat langsung dari Gubernur dan DPRD Sumbar untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan di negeri orang, FJKIP Sumbar saling mengingatkan sesamanya. Kalau ada yg tidak pakai masker, maskernya terbuka, selalu ada dari peserta yang mengingatkan.
“Kita sangat memahami betul makna pesan Pak Gubernur dan Pak Nurnas ini. Makanya kita sangat berhati-hati sekali, karena situasinya serba sulit di masa pandemi ini. Kita tentu tidak ingin menimbulkan klaster baru dan menjadi sorotan masyarakat. Apalagi kita yang berangkat ini para jurnalis semua. Meski Jogja zona hijau, kita tidak lengah, tetap disiplin. Alhamdulillah, hasil swab pulang studi tiru ini negatif semuanya,” ungkap Ketua FJKIP Sumbar, Gusriyono.
Jurnalis yang akrab disapa Yonox itu sangat berterima kasih kepada semua anggota FJKIP Sumbar yang keukeuh dan bergeming dengan protokol kesehatan sejak berangkat hingga kembali ke Padang.
“Kemudian, FJKIP Sumbar juga mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Sumbar, Ketua DPRD Sumbar, Komisi I DPRD Sumbar, Dinas Kominfo Sumbar, KI Sumbar, Polda Sumbar, serta Dokter Andani Eka Putra dan Labor Diagnostik FK Unand,” ungkapnya.
Gertakan Ketua dan Wakil Ketua KI Sumbar
Dari awal, sebelum berangkat, Ketua KI Sumbar, Nofal Wiska, bersama Wakil Ketua KI Sumbar, Adrian Tuswandi, sudah menekankan untuk menjaga diri dengan melaksanakan protokol kesehatan. Bahkan, dengan nada mengancam mereka menyampaikan untuk tidak melepas masker selama kegiatan studi tiru.
“Pakai masker tu, Bro!” ujar Adrian yang akrab disapa Toaik ini dengan nada keras.
Hardikan Toaik ini seperti lonceng pengingat bagi yang lalai atau lengah dengan protokol kesehatan.
“Ingat keluarga kita di rumah, jangan sampai mereka tertular covid karena kelalaian kita,” katanya menasehati.
Sementara itu, Nofal menginstruksikan peserta studi tiru untuk mengikuti rapid test sebelum berangkat. Rapid tes ini syarat untuk bisa berangkat dengan pesawat. Tidak hanya itu, sebagian peserta studi tiru harus mengikuti tes swab sebagai syarat untuk mengikuti pertemuan dengan Pemerintah DI Yogyakarta.
“Pemerintah Yogyakarta memiliki aturan untuk pertemuan dengan tamu dari luar daerah harus menunjukkan surat keterangan hasil tes swab negatif. Tes swab itu paling lama 2 hari sebelum berada di Jogja. Jumlah yang boleh ikut pertemuan juga diatur paling banyak 10 orang,” jelas Nofal.
Antusias jurnalis untuk ikut tes swab ini juga terlihat. Dari 10 orang yang direncanakan untuk ikut, akhirnya bertambah menjadi 17 orang pada Senin (2/11) itu.
Pengambilan swab langsung oleh Dokter Andani Menariknya, pengambilan swab ini langsung oleh Dokter Andani di Laboratorium Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Unand di Jati. Diiringi gerimis, Tokoh Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 di Indonesia ini mengambil swab satu persatu jurnalis dan Komisioner KI Sumbar.
“Sebuah kebanggaan bagi kita, langsung diswab oleh tokoh yang selama ini terdepan dalam pencegahan covid-19. Terima kasih pak Dokter Andani. Kami tersanjung diswab langsung oleh bapak,” tutur Ketua PWI Sumbar, Heranof Firdaus, usai diswab.
Semua yang diambil swab oleh Dokter Andani tersebut hasilnya negatif. Meski ada ketegangan, karena ada satu jurnalis yang mendapatkan hasilnya di detik-detik terakhir. Namun semuanya kembali bersyukur, ketika hasilnya diumumkan negatif.
“Alhamdulillah. Agak hati saya dari tadi dia itu memang negatif,” kata Ketua FWP SB, Novrianto, yang juga ikut dalam studi tiru tersebut.
Rapid test di RS Bhayangkara Polda Sumbar
Sebelumnya, semua peserta mengikuti rapid test di RS Bhayangkara. Rapid test ini bekerja sama dengan Polda Sumbar. Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto, turut mendampingi langsung para jurnalis ini di RS Bhayangkara pada Jumat (39/10).
“Jurnalis itu ujung tombak keterbukaan informasi. Untuk itu, jurnalis harus kuat dan tidak terinfeksi Covid-19,” kata Satake Bayu.
Atas partisipasi Polda Sumbar dan semua pihak dalam kegiatan ini, KI Sumbar sangat berterima kasih sekali. Nofal berharap, kemitraan ini tetap terjaga dan terus berlanjut di masa datang.
“Terimakasih Polda Sumbar dan semua yang ikut membantu kegiatan ini. Mudah-mudahan ke depan kemitraan kita tetap berlanjut,” tandas Nofal. (*)
Discussion about this post