UTUSANINDO.COM, Pesisir Selatan – PT. Sapta Sentosa Jaya Abadi, siap menjalin kemitraan bersama petani sawit swadaya melalui koperasi di daerah kabupaten pesisir selatan.
Plt. Manager PT. Sapta Sentosa Jaya Abadi, Muhammad Nanda Ifandi mengatakan untuk luas plasma Koperasi Bukit Buai Tapan kurang lebih 700 hektare, namun lahan siap tanam baru 30 hektare.
Terkait kemitraan antara petani sawit swadaya dengan pihak perusahaan, khusus ada di Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan Nanda mengajak bisa bergabung dengan plasma.
“Tentunya harus mengikuti aturan atau kerja sama (MOU) antara pihak perusahaan dan koperasi,” kata dia saat penanam perdana kebun plasma Koperasi Bukit Buai Tapan, di Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan, Kabupaten Pesisir Selatan, Kamis (8/9).
Pada pelaksanaan enanaman perdana kebun sawit plasma tersebut juga dihadiri anggota DPRD Pessel Dapil V Aljufri, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Pessel, Mardianto dan Forkopimca setempat.
Ia menyampaikan untuk bergabung di plasma itu sendiri, pihaknya menghimbau pada koperasi ataupun petani sawit swadaya bisa melengkapi izin – izin yang ditentukan, salah satunya diketahui oleh pemerintah daerah pesisir selatan, melalui Dinas pertanian dan perkebunan setempat.
” Ini sesuai Permentan RI no 98 Tahun 2103, setiap perusahaan harus mengalokasikan anggaran 20 % untuk kebun kemitraan tersebut, ini juga sudah menjadi komitmen MOU antar PT. Sapta Sentosa Jaya Abadi dengan Koperasi,”katanya.
Menyinggung fluktuatif harga jual tandan buah segar ( TBS) kelapa sawit, Nanda akan mengikuti harga jual tandan buah segar ( TBS) kepala sawit Dinas terkait, seperti saat ini harga TBS Dinas terkait diatas Rp. 2.000/ kilonya, dan harga di perusahaan Rp. 1.600/ kilo nya.
Harga ini tentu nya disesuaikan dengan umur tanaman sawit itu sendiri, perawatan tandan buah segar. Dan, semuanya sudah sesuai standar Dinas terkait.
”Kita dari perusahaan siap berikan solusi pendanaan/ biaya talangan awal untuk Koperasi ingin mengelolah plasma, dengan bergabung dengan plasma harga TBS kelapa sawit para petani swadaya bisa terjamin,”ungkapnya. (Diskominfo )
Discussion about this post