UTUSANINDO.COM, PADANG PANJANG – Pemko menyalurkan dana bantuan hibah sebesar Rp 300 juta kepada Pondok Pesantren (Pontren) Thawalib Gunung yang diserahkan Wali Kota, H. Fadly Amran, BBA Datuak Paduko Malano di Aula Pesantren tersebut, Senin (30/5). Sebelumnya bantuan yang sama juga telah diserahkan ke Pontren Kauman Muhammadiyah di hari yang sama.
Didampingi staf ahli bidang kemasyarakatan dan SDM Setdako, Yas Edizarwin, S.H dan Kabag Kesra Setdako, Erwina Agreni, M.Si, Wako Fadly menyampaikan bantuan hibah ini merupakan salah satu upaya Pemko menyiapkan generasi yang lebih baik dan menjunjung jati diri Padang Panjang sebagai Kota Serambi Mekkah.
“Apa yang kita lakukan ini tidak lain untuk menyiapkan generasi yang lebih baik, jadi pemimpin yang luar biasa dimasa depan. Jangan berpikiran kalau pembangunan itu sebatas pembangunan fisik saja. Pembangunan sumberdaya manusia yang berkualitas dengan harapan kita semua bisa menjadi bagian dari kesuksesan visi misi kota,” ungkapnya.
Wako Fadly menyakini dengan inovasi, kekompakan dan manajemen yang baik, Thawalib Gunung dapat meraih kesuksesan, menyiapkan peserta didik yang berdaya saing.
“Semoga Thawalib Gunung semakin sukses. Bisa jadi sekian tahun ke depan, lahir generasi pemimpin yang berasal dari sini. Ini adalah sebuah harapan. Ada fasilitas,t idak ada alasan untuk tidak bekerja keras sejak dini,” tambahnya.
Fadly juga berharap, Thawalib Gunung dapat terus konsisten dalam pengembangan pendidikan bagi generasi penerus bangsa, khususnya warga Kota Padang Panjang.
“Gunakanlah dana hibah ini dengan sebaik mungkin. Semoga ke depan Thawalib Gunung dapat terus berkembang dan berkontribusi untuk memajukan dunia pendidikan di Kota Padang Panjang,” harapnya.
Pimpinan Pontren Thawalib Gunung, Ustadz H. Muhammad Mahfuz Mustia, Lc menjelaskan, sejak Thawalib Gunung berdiri tahun 1921, telah banyak mengalami pasang naik.
“Santri kita berasal dari Aceh sampai dari Sumatera bagian lainnya. Di tahun ajaran 2022 ini, kita sudah menerima tiga kelas tingkat Tsanawiyah dan satu kelas tingkat Aliyah, 40 persennya merupakan anak kemenakan Nagari Gunuang,” jelasnya.
Pihaknya berterima kasih atas perhatian Pemko yang tinggi terhadap Pondok Pesantren yang ada di Padang Panjang.
“Kami melihat, keberadaan pesantren termasuk yang mendatangkan nilai ekonomi bagi masyarakat sekitar. Padang Panjang sudah terkenal dengan pondok pesantrenya sejak dahulu. Mudah-mudahan dengan perhatian Pemko ini, dapat menjadikan Padang Panjang sarat orang orang hebat dimasa yang akan datang,” ucapnya. (andes)
Discussion about this post