UTUSANINDO.COM, SAWAHLUNTO – Project Management Office (PMO) BUMN untuk pemulihan pariwisata Sumbar menyatakan komitmennya dalam mendukung upgrade (peningkatan) kunjungan wisata ke Sawahlunto dengan mendorong reaktifasi kereta api dan paket perjalanan wisata.
“Untuk reaktifasi kereta api ini sangat strategis dalam menghidupkan pariwisata dan ekonomi, apalagi Sawahlunto dalam sejarah pertambangan batu bara itu memiliki keterkaitan sangat erat dengan kereta api. Karena itu Menteri BUMN Erick Tohir sudah setuju dan menugaskan kami ke sini untuk melakukan kajian lebih lanjut bagaimana pekerjaan menghidupkan kembali kereta api Sawahlunto segera dimulai,” ujar Ketua PMO BUMN untuk pariwisata Sumbar Iswandi Said, di Sawahlunto, Kamis ,10 Februari 2022.
Iswandi mengatakan pihaknya akan membuat bundling atau paket wisata bersama yang melibatkan sejumlah BUMN yaitu PT. Semen Padang, PT. Bukit Asam, PT. KAI, Pelindo, Angkasa Pura II dan Hotel Indonesia Natour.
“Telah disepakati ada lima destinasi wisata prioritas untuk dibantu melalui PMO BUMN yaitu Kabupaten Pesisir Selatan, Kota Sawahlunto, Kota Bukittinggi, Kota Payakumbuh dan Kota Pariaman. Untuk di Sawahlunto itu kita memberdayakan potensi wisata kota tua sebagai World Heritage versi UNESCO dan wisata alam berbasis Geopark,” ujar Iswandi
Iswandi menyebut BUMN yang memiliki aset di Sawahlunto yaitu PT. Bukit Asam, PT. KAI dan Hotel Indonesia Natour melalui PMO akan berkolaborasi mendukung peningkatan dan pengembangan pariwisata di kota dengan jumlah penduduk miskin paling rendah di Indonesia pada Tahun 2021 itu.
“Untuk reaktifasi kereta api awalnya kan direncanakan dari Stasiun Sawahlunto sampai ke Stasiun Muaro Kalaban, namun sekarang dengan telah meninjau langsung ke lokasi kami akan mengusulkan pada pak Menteri agar dilanjutkan jalur tersebut sampai ke Stasiun Silungkang,” kata Iswandi.
Iswandi Said yang merupakan Direktur Utama Hotel Indonesia Natour itu menyebut BUMN perlu saling bersinergi mendukung Sawahlunto dalam menjaga dan mengelola status yang diperoleh dari UNESCO sebagai World Heritage atau Kota Tua Warisan Dunia.
“PMO ini dalam memaksimalkan peran tersebut, bagaimana aset masing-masing BUMN itu hadir mendukung pariwisata Sawahlunto. Contohnya aset PT. KAI untuk reaktifasi kereta api, aset PT. Bukit Asam untuk wisata heritage dan wisata pertambangan batu bara kemudian aset Hotel Indonesia Natour untuk peningkatan kualitas pelayanan akomodasi bagi wisatawan,” ujar Iswandi menjelaskan.
Wakil Wali Kota Sawahlunto Zohirin Sayuti menyambut antusias dan menyampaikan terima kasih pada PMO BUMN tersebut, menurutnya Pemkot Sawahlunto memang sangat membutuhkan dukungan dan sinergi pemerintah pusat serta BUMN dalam pengelolaan dan pengembangan pariwisata.
“Potensi wisata Sawahlunto ini luar biasa, untuk mengoptimalkan pengelolaannya memang harus hadir sentuhan pemerintah pusat dan BUMN. Bukannya kami di daerah tidak bisa, namun ada berbagai keterbatasan dan lainnya yang membuat back-up dari pemerintah pusat itu menentukan juga bagaimana keberlanjutan pariwisata kita,” ujar Wakil Wali Kota. (Humas)
Discussion about this post