UTUSANINDO.COM,( PESSEL) – Menparekraf RI, Sandiaga Uno mengatakan, Kemenparekraf RI mendorong digitalisasi untuk penjualan produk-produk usaha ekonomi kreatif. Dalam kunjungan itu, dia melihat sejumlah hasil produk ekonomi kreatif dari pelaku UMKM di tengah Pandemi Covid 19.
Antara lain, karya batik bermotif Corona, batik Lumpo dan kuliner seperti rendang lokan. Untuk itu, Sandiaga meminta karya-karya kaum emak-amak (kaum ibu) itu dapat dijual secara online dengan memanfaatkan teknologi.
“Semoga pelaku ekonomi kraetif di Pesisir Selatan bisa maju dan berkembang,” ujar Sandi ketika meninjau usaha ekonomi kreatif di objek wisata Pantai Carocok Painan, Jumat (23/4).
Sementara untuk Pesisir Selatan cukup banyak usaha ekonomi kreatif untuk menopang pendapatan ekonomi keluarga seperti usaha batik tanah liat, batik Lumpo dan lainnya. Pihaknya akan memberikan perhatian serius untuk peningkatan usaha ekonomi kreatif tersebut.
Disebutkan, pariwisata Pesisir Selatan memiliki prosfek sangat bagus dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di masa mendatang. Akan tetapi, pengembangan pariwisata membutuhkan kehadiran investor.
“Kita akan mengupayakan potensi pariwisata yang ada di Pesisir Selatan dapat dikelola secara maksimal dengan menggaet investor. Sementara usulan program pengembangan pariwisata yang disampaikan bupati akan menjadi perhatian kita,” katanya.
Disebutkan, salah satu yang akan menjadi fokus Kemenparekraf adalah pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Bukik Ameh di Kawasan Wisata Bahari Mandeh.
“Untuk mengembangkan KEK Pariwisata tersebut pemkab telah menyiapkan lahan 420 hektare di Bukik Ameh. Kemudian juga telah disiapkan dokumen penting seperti masterplan, Amdal dan lainnya, ” kata menteri.
Sementara itu, Bupati Pesisir Selatan, Rusma Yul Anwar mengungkapkan, Kawasan Mandeh yang semula hanya bisa ditempuh menggunakan transportasi laut, kini mudah di datangi wisatawan lewat darat.
Dikatakan, Mandeh yang luasnya mencapai 18.000 hektar membutuhkan intervensi pemerintah pusat dan sektor swasta. Pada tahun 2019 – 2020 lalu Pemerintah Daerah dan masyarakat telah menyiapkan lahan seluas 420 hektar untuk dikembangkan oleh sektor swasta melalui KEK Pariwisata, letaknya di Bukit Ameh.
“Beberapa dokumen penting juga sudah diselesaikan seperti Masterplan, Amdal dan pernyataan kesediaan membebaskan lahan dari masyarakat pemilik lahan. Untuk itu, mohon bantuan bapak menteri dapat memfasilitasi pembangunan KEK Pariwisata Bukit Ameh Mandeh ini,” harap bupati. (uak)
Discussion about this post