UTUSANINDO.COM, PADANG – Rektor Universitas Negeri Padang (UNP) Prof Ganefri mengatakan perguruan tinggi dengan dunia usaha dan industri merupakan aset nasional yang akan menentukan majunya bangsa ini ke depan.
“Ini adalah aset nasional yang sangat menentukan kemajuan bangsa, apalagi jika di antara keduanya terdapat semacam simbiosis mutualisme atau kemitraan,” kata Rektor UNP saat wisuda ke-121 di Padang, Minggu, 20 Desember 2020.
Menurut dia perguruan tinggi dengan berbagai perlengkapannya dapat menunjang perkembangan dunia usaha dan industri.
Sebaliknya dunia usaha dan industri pun dapat menopang kemajuan sebuah perguruan tinggi.
Ia mengatakan kerja sama di antara perguruan tinggi dengan dunia usaha lebih ditujukan pada optimasi potensinya masing-masing.
Hal yang dapat diperoleh perguruan tinggi mulai dari bantuan fasilitas dan peralatan penelitian, dana penelitian, lokasi magang, dan sebagainya.
“Sedangkan hal-hal yang bisa diperoleh dunia usaha, yakni pengembangan produk, pelatihan tenaga kerja, bantuan survey, dan sebagainya,” ucap Rektor saat menyampaikan pidato wisuda berjudul “Optimalisasi Kemitraan Perguruan Tinggi dengan Pemerintah, Dunia Usaha dan Industri .
Melalui kerja sama dengan perguruan tinggi dunia usaha dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensinya.
Jasa konsultasi dalam bidang manajemen, akuntansi, gugus kendali mutu, dan yang lainnya juga bisa dilayani oleh perguruan tinggi. Konsep-konsep manajemen usaha yang lahir di perguruan tinggi lantas diaplikasikan dalam dunia usaha.
Sebaliknya, lanjutnya, kasus yang muncul dalam dunia usaha bisa dikaji lebih lanjut melalui perguruan tinggi. Keterpaduan itu pada akhirnya akan meningkatkan dan mengoptimalkan fungsi masing-masing pihak.
Kemudian, efek adanya kerjasama perguruan tinggi dengan dunia usaha dan industri, yakni meningkatnya profesionalisme. Profesionalisme yang memiliki ciri-ciri keahlian, tanggung jawab dan kesejawatan, merupakan bentuk nilai tambah atau pengembangan dari pekerjaan (vocation).
Dikatakannya, kerja sama di antara perguruan tinggi dengan dunia usaha dan Industri, merupakan ajang untuk saling melengkapi dan membenahi kelemahan masing-masing pihak. Hingga kedua belah pihak, bisa tumbuh dan berkembang secara optimal.
Rektor menambahkan bahwa pertumbuhan dunia usaha dan industri akan memacu laju pertumbuhan ekonomi nasional. Dalam hal ini, perguruan tinggi berperan sebagai katalisator. Perguruan tinggi yang memiliki sub-lembaga penelitian dan pengabdian masyarakat, merupakan mitra kerja dunia usaha dan industri.
“Untuk itu UNP telah melakukan 76 kerjasama dengan dunia usaha dan dunia industri, hasilnya adalah 126 Prototipe R & D, 10 judul protipe industri, 6 buah paten, 2 buah paten sederhana dan 4 judul produk inovasi,” tambahnya.
Selain itu, UNP secara kontinu menjalin kerjasama dengan Pemda dalam kerangka Tridharma PT berupa Program Praktek Lapangan Kependidikan bagi mahasiswa, KKN, praktek industri, magang institusi, desa binaan, UMKM mitra, penataan kawasan wisata. Hal tersebut juga sebagai tindak lanjut dari pelaksanaan gerakan Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka.
Dalam kesempatan tersebut, Rektor juga menyampaikan bahwa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI mulai Tahun 2020, terus berupaya meningkatkan Kemitraan Perguruan Tinggi, di antaranya memperluas kemitraan pendidikan tinggi vokasi (PTV).
“Jika sebelumnya kemitraan fokus pada dunia usaha dan industri, Kemendikbud kini membuka peluang kemitraan pendidikan tinggi vokasi dengan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). UMKM berkontribusi menyerap hampir 97 persen lapangan pekerjaan,” kata dia.
Sedangkan, lanjut Rektor, ada lebih dari 2.200 pendidikan tinggi vokasi yang setiap tahun menghasilkan angkatan kerja baru. Para lulusan pendidikan vokasi harus bisa diterima sebagai tenaga kerja di dunia usaha dan dunia industri, sedangkan kita punya peluang besar di UMKM, sebagai bagian dari unit usaha.
Ia mengatakan UMKM menyumbang 60,34 persen Product Domestik Bruto (PDB) nasional. Tahun ini, pemerintah juga telah meluncurkan Program Penguatan Kemitraan Pendidikan Tinggi Vokasi dengan Industri, Dunia Usaha, dan Dunia Kerja (IDUKA).
Beberapa kemitraan yang dilakukan, di antaranya transfer ilmu pengetahuan dan teknologi, pengembangan produk, penyelesaian masalah di UMKM, serta peningkatan kompetensi SDM di UMKM dan pendidikan tinggi vokasi.
Rektor menyampaikan bahwa pendidikan tinggi vokasi bertugas untuk berbagi ilmu dan pengetahuan, serta mendampingi usaha kecil atau mikro, sedangkan, di level usaha menengah dan besar dapat dimanfaatkan perguruan tinggi sebagai tempat magang bagi para mahasiswa.
Menurutnya peran perguruan tinggi bergeseruntuk meningkatkan daya saing nasional dan mengembangkan ekonomi negara sangat tergantung dengan inovasi.
Inovasi industri yang berguna dan bermanfaat sesuai kebutuhan masyarakat sangat dipengaruhi riset-riset rutin perguruan tinggi, dengan demikian dalam siklus industri, perguruan tinggi dapat memerankan dirinya sebagai komponen yang melakukan riset dan pengembangan, tambahnya.
“Kita akan terus meningkatkan kerjasama dengan DUDI supaya mahasiswa punya pengalaman sebelum menamatkan kuliahnya,” katanya
Discussion about this post