UTUSANINDO.COM, JAKARTA- Wali Kota, H. Fadly Amran, BBA Datuak Paduko Malano mengapresiasi penuh upaya Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dalam mengedepankan kembali nilai-nilai kebudayaan sebagai bagian tak terpisahkan dalam pembangunan.
Hal itu diutarakannya, Rabu (15/12/2012) saat berpidato mewakili para Wali Kota yang menjadi nominator penerima Anugerah Kebudayaan Persatuan Wartawan Indonesia (AK-PWI) dalam acara silaturahmi jelang presentasi yang akan dilaksanakan Kamis (16/12/2021). Untuk perwakilan para Bupati, sambutan diwakili oleh Bupati Indramayu, Provinsi Jawa Barat, Hj. Nina Agustina.
“Sayang sekali bila kemajuan suatu kota, pelaksanaan pembangunannya mengabaikan nilai budaya. Sayang sekali kebudayaan tidak menjadi indikator dalam pencapaian program-program pembangunan. Maka itu, kita mengapresiasi upaya PWI mengingatkan hal ini melalui pelaksanaan AK-PWI ini,” sebutnya di hadapan pengurus PWI Pusat, Dewan Pers, dan bupati/wali kota nomine penerima AK-PWI 2022.
Fadly Amran sedikit memaparkan bagaimana kebudayaan di Padang Panjang, Sumbar, menjadi perhatian dalam kepemimpinannya dan telah turut punya andil dalam pelaksanaan pembangunan.
Terkait pelaksanaan Hari Pers Nasional (HPN) 2022 yang bakal dihelat di Kota Kendari, Sulawesi Tengah pada 9 Februari 2022 –yang salah satu agendanya memberikan AK-PWI kepada kepala daerah terpilih– Wako Fadly Amran menyebutkan momen ini akan menjadi sesuatu yang luar biasa baginya.
“Hari ulang tahun saya jatuh pada tanggal yang sama dengan peringatan HPN, yaitu tanggal 9 Februari. Saya lahir di hari pers. Alhamdulillah, ulang tahun saya dirayakan oleh para insan pers di Hari Pers Nasional,” selorohnya yang disambut tepukan meriah dari para hadirin yang memadati Aula Dewan Pers, Jalan Kebon Sirih, Jakarta.
Sebelumnya, Ketua Pelaksana AK-PWI, Yusuf Susilo Hartono mengatakan, ada 10 kepala daerah yang menjadi nominator anugerah ini. Selain Wako Fadly Amran, kandidat lainnya adalah H. Yuhronur Efendi (Bupati Lamongan), Gibran Rakabuming Raka (Walikota Surakarta), H. Suprawoto (Bupati Magetan), H. Musyafirin (Bupati Sumbawa Barat), Rahmat Effendi (Wali Kota Bekasi), La Bakry (Bupati Buton), Hendra Lesmana (Bupati Lamandau), Hj. Nina Agustina (Bupati Indramayu) serta H. Helmi Hasan (Wali Kota Bengkulu).
“Masing-masing kepala daerah ini berhasil dengan baik menarasikan dan memvisualkan pergulatan memenangkan kesehatan, berbasis informasi dan kebudayaan, guna mewujudkan perilaku baru di era pandemi Covid-19 ini,” paparnya.
Dikatakan Yusuf Susilo Hartono, tujuan dari AK-PWI ini mengapresiasi kepala daerah yang melek kebudayaan sebagai agen perubahan dalam pemajuan kebudayaan. Tema yang diangkat “Memenangkan kesehatan dan kemanusiaan, serta mewujudkan perilaku baru berbasis informasi dan kebudayaan”.
“Ide AK-PWI ini muncul saat temu redaktur kebudayaan se-Indonesia pada 2014 silam di Siak, Riau. AK-PWI mulai diserahkan pada HPN 2016 di Lombok, lanjut 2020 di Banjarmasin dan 2021 di Ancol. Untuk 2022 akan kita laksanakan di Kendari,” ungkapnya.
Dari Kota Padang Panjang, turut hadir dalam acara silaturahmi ini Ketua DPRD Mardiansyah, A.Md., Kadis Kominfo Drs. Ampera Salim, SH, M.Si, Tim Percepatan Pembangunan Padang Panjang, dan dari PWI Sumbar yaitu Ketua Dewan Kehormatan DR. Basril Basyar, MM., Ketua PWI Heranof Firdaus, S.Sos dan Anggota Dewan Kehormatan Gusfen Khairul.
“Kehadiran saya di acara ini, turut memberi dukungan kepada Wako Fadly sebagai kandidat yang Insya Allah layak menerima AK-PWI ini nantinya di acara puncak HPN 2022 di Kendari,” ucap Mardiansyah. (*)
Discussion about this post