UTUSANINDO.COM, Padang – Direktur Data dan Riset, Spektrum Politika Institut Andri Rusta, SIP, MPP mengatakan, lembaga survei Spektrum Politika Institut telah melakukan survei tentang Dinamika Perubahan Persepsi dan Perilaku Memilih Masyarakat Pasca Pemilu 2019 di Indonesia pada 5-17 Juli 2021.
“Survei ini melibatkan 1.240 orang responden yang diwawancarai langsung dengan margin of error sebesar 2,8 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen yang dilakukan di 34 provinsi di Indonesia. Sejumlah pertanyaan diajukan kepada responden, terutama mengenai elektabilitas partai politik yang ada hari ini,” ujar Andri Rusta melalui keterangan tertulis kepada utusan indo com, di Padang, Kamis, 19 Agustus 2021.
Menurut Andri Rusta, hasil survei Spektrum Politik Institut menemukan terjadinya persaingan ketat di antara partai-politik yang ada di DPR untuk menjadi partai dengan perolehan suara terbesar di DPR.
” Ini terlihat dari hasil survei yang dilakukan bahwa PDI Perjuangan masih unggul dengan dukungan suara sebesar 18,9% dan diikuti oleh Partai Gerindra yang mendapatkan dukungan suara sebesar 11,7%. Di bawah kedua partai tersebut ada PKB yang memperoleh dukungan sebesar 7,9%,” ujar Andri
Lanjut Andri, kemudian Partai Golkar dengan jumlah dukungan suara sebesar 6,7%, dan urutan kelima adalah PAN dengan dukungan sebesar 6,2%. Masuknya PAN di peringkat lima besar ini memang menarik karena PAN bukanlah partai koalisi pemerintah yang mendominasi DPR.
“Selanjutnya, di peringkat enam ada Partai Demokrat dengan suara sebanyak 6,1%, PKS sebanyak 5,8%, Partai Nasdem sebesar 4,1% dan PPP sebesar 3,6% (Laporan Survei Spekpol, hal.36),” ujar Andri
Tambah Andri, walaupun begitu, survei ini juga menemukan bahwa pilihan masyarakat masih belum sepenuhnya mengakar pada nilai-nilai ideologi yang dimiliki masing-masing partai tersebut.
“Ini dibuktikan dengan tingkat kesukaan dan kedekatan masyarakat (Party ID) yang masih rendah kepada partai politik yang ada dalam sistem politik. Survei ini menemukan tingkat kesukaan dan kedekatan masyarakat pada partai politik hanya pada angka 33,2%,” ujarnya.
Ditambahkan Andri, sementara itu, sebanyak 59,4% masyarakat Indonesia belum merasakan kesukaan dan kedekatannya dengan partai politik. Ini harusnya menjadi perhatian partai politik karena rendahnya Party ID masyarakat Indonesia.
“Menariknya, dari 33,2% yang merasa suka dan dekat kepada partai politik ini hanya kepada PDI Perjuangan dan Partai Gerindra dengan Party ID masing-masingnya adalah 24,4% dan 16,5%. Sedangkan partai politik lain jauh berada di bawah kedua partai tersebut,” ujarnya. (Relis/yc)
Discussion about this post