UTUSANINDO.COM, PADANG – Pandemi Covid-19 telah merontokkan sendi ekonomi, khususnya di tingkat masyarakat. Produksi pertanian turun, lalu lintas ekonomi juga menurun. Sementara harga barang di tingkat konsumen, justru meningkat.
“Karena itu, untuk menjaga stabilitas harga di tingkat produsen dan menekan harga di tingkat konsumen, maka kami Dinas Pangan Sumbar, melakukan intervensi pasar untuk menormalkan harga,” ujar Ir. Effendi, Kadis Pangan Sumbar dalam diskusi tigabelasan yang digelar Jaringan Pemred Sumbar (JPS), Sabtu (13/3/2021) di Auditorium Gubernurqn Sumbar.
Diskusi yang bertajuk “Upaya Sumbar Menjaga Ketahanan Pangan di Masa Pandemi”, juga menghadirkan narasumber dua dekan dari Unand dan Kepala Bulog Sumbar.
Menurut Effendi, mobil toko tani yang dimiliki Dinas Pangan Sumbar, setiap saat selalu siap untuk kita turunkan ke pasar-pasar untuk melakukan operasi pasar. Gunanya, agar para pedagang tidak menaikkan harga terlalu besar dari harga yang ditetapkan pemerintah.
“Dengan operasi pasar yang kita lakukan lewat toko tani, maka otomatis pedagang tidak bisa seenaknya menetapkan harga,” jelasnya.
Bahkan, lanjut Effendi, sejalan dengan upaya menstabilkan harga di tingkat konsumen, toko tani Sumbar setiap pagi selalu merilis harga kebutuhan pokok.
“Nah, harga inilah yang menjadi acuan kita dalam memantau kondisi harga di pasar-pasar. Apalagi pedagang menaikkan harga terlalu tinggi, maka langsung melakukan operasi harga. Mobil toko tani selalu standby setiap saat untuk turun ke pasar-pasar menjual kebutuhan pokok dengan harga normal,” ucap Effendi.
Sebelumnya, Penasehat JPS HM Nurnas mengapresiasi JPS yang menghadirkan sejumlah narasumber dengan harapan diskusi ini melahirkan bulir-bulir pikir untuk kemajuan ketahanan pangan di Sumbar. (ms/ald)
Discussion about this post