UTUSANINDO.COM, Padang Aro – Festival teh dan kopi ‘’Sarantau Sasurambi’’ mempunyai kesan tersendiri bagi PT Mitra Kerinci yang menghadirkan produk teh unggulan terbaik dan mendunia, antara lain green tea, white tea dan special tea.
Betapa tidak, liki tea di daerah Solok Selatan merupakan perkebunan teh sangat baik sebagai penyangga Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), yang juga berperan untuk menjaga konvervasi.
Direktur PT Mitra Kerinci, Arief Muhammad Yamin sangat mengapresiasi Pemkab Solok Selatan atas terselenggaranya Festival Teh dan Kopi Sarantau Sasurambi ini.
‘’Kami mengucapkan terima kasih atas tanggapan positif Pemerintah Daerah Kabupaten Solok Selatan, kami berharap festival bukan hanya sekedar festival, namun lebih memperkenalkan cara minum teh yang baik dan benar kepada masyarakat’’, ujarnya.
Lebih lanjut Arief mengatakan, festival teh dan kopi juga dapat mendongkrak penjualan pada pangsa pasar ekspor. Selain itu, saat ini teh liki juga hadir di tempat-tempat representatif pariwisata di Sumbar yang menyatakan bahwa teh liki sudah kemana-mana.
‘’Melalui festival ini, masyarakat Solsel semestinya sudah harus merasakan teh premium, teh liki yang sangat baik ini’’, ungkapnya
Sebagai BUMN, PT Mitra Kerinci juga sangat mendukung UMKM yang ada, di lingkungan penyangga, agro husbandry, peternakan sapi, dimana kotoran sapi yang dijadikan qqqkompos sehingga kedepan benar diciptakan teh organik pada produk liki teh.
Selain teh, juga ada sekitar 3 ribu pohon makademia, yang merupakan tanaman jenis kacang-kacangan ter-enak didunia. Makademia sendiri merupakan tanaman spesifik yang aslinya berasal dari Australia. Saat ini pertumbuhannya belum banyak pada kebun teh liki, namun permintaan pasar untuk produk tersebut sangat banyak dan ada yang antri, namun kami lebih memprioritaskan menghadirkan produk tersebut dalam festival ini.
Terkait pengembangan agrowisata teh liki, yang terdiri dari 5 titik air terjun, kedepan menjadi sinergi yang baik, antara pemerintah kabupaten, provinsi dan masyarakat yang harmonis.
Untuk besok, juga akan diadakan ‘’Tea Walk’’, dimana peserta akan menysuri kebun teh liki. Direktur PT Mitra Kerinci menjanjikan kejutan dan akan dipenuhi konten yang sangat menarik.
‘’Tea Walk akan dipenuhi dengan kejuatan-kejuatan, ada beberapa jenis satwa yang merupakan representasi dari satwa TNKS, dengan jalur sepanjang 2,8 km, juga tersedia jalur pendek dan menengah, sehingga ibu-ibu atau anak-anak dapat mengikuti jalur yang pendek’’, katanya.
Sepanjang tea walk, juga terdapat edukasi terkait teh, hama dan penyakit tanaman teh, sebagai informasi yang kami berikan kepada masyarakat. Informasi fauna juga terdapat barcode sehingga dapat diakses melalui smartphone.
Untuk itu, Arief mengajak warga Solok Selatan untuk dapat menjadikan tea walk sarana berwisata dan kedepan juga mengundang wisatawan, baik lokal maupun wisatawan nasional.
Pameran produk teh juga menampilkan inovasi minuman olahan dari Claretta Tea, menyajikan 3 varian teh produk, Lavender black tea, lemon black tea, jasmine green tea.
Peserta festival tidak hanya dari Solok Selatan, juga dari beberapa perusahaan BUMN, seperti Kayu Aro Jambi dan Simalungun Sumatera Utara.
Salah satu brand produksi PTPN IV Simalungun adalah Butong untuk teh premium dan Tobasari untuk kelas Middle. Khusus menghadirkan produk teh hitam, teh PTPN IV juga telah diekspor ke timur tengah, namun pada tahun 2020 telah memulai penjualan retail di indonesia, khususnya sumatera utara.
Menurut Faisal, Kasub Bagian Optimalisasi Retail PTPN 4, teh yang diproduksi memiliki cita rasa sendiri, streng yang berbeda dari teh lainnya.
Turut meramaikan festival ini produk dari PT Peconina Baru berupa white tea dan green tea spesial mereka. Menurut Ali Sartin, Manager PT Peconina Baru mengatakan mereka sangat antusias memperkenalkan produk teh premium. Saat ini teh premium PT Peconina Baru belum dijual pada retail, hanya baru ujicoba untuk dipasarkan.
Untuk pasaran harga white tea, sekitar 1 sampai 2 juta per kg, penasaran dengan berbagai produk teh, yuk datangi Festival Teh dan Kopi Sarantau Sasurambi hingga 31 Juli 2022 mendatang. (DISKOMINFO)
Discussion about this post