UTUSANINDO.COM, Padang Aro – Bupati Solok Selatan H. Khairunas menyebutkan olahraga sepakbola menjadi ajang untuk bersilaturahmi antar-daerah. Sebab, sepakbola telah menjadi hiburan sekaligus alat pemersatu, khususnya bagi masyarakat di kabupaten Solok Selatan.
Hal ini disampaikan H Khairunas saat menghadiri pengukuhan pengurus Asosiasi Kabupaten PSSI Solok Selatan, di Aula Sarantau Sasurambi Kantor Bupati Solok Selatan, Rabu (24/8/2022).
Bupati mengatakan, pertandingan sepakbola yang dilangsungkan diharapkan tidak menjadikan masyarakat untuk berkelompok-kelompok, namun justru bersilaturahmi di luar lapangan.
“Kami berharap generasi setelah kami, terutama klub-klub, bisa berkomunikasi dan menjadikan pertandingan untuk bersilaturahmi. Menang dan kalah itu memang terjadi dalam pertandingan, tapi jangan sepakbola jadikan untuk menngelompokkan antar-nagari, antar-kecamatan, cukup di lapangan saja, di luar bersatu,” kata Bupati siang ini.
“Kita di Solok Selatan hampir merata, hampir semua masyarakat menyukai sepakbola ini. Baik laki-laki atau perempuan, baik usia muda ataupun tua. Sepakbola ini sebagai hiburan dan olahraga yang mempersatukan kita,” lanjutnya.
Untuk mencapai hal tersebut, maka dibutuhkan pengurus olahraga ini yang mampu memberikan dukungan untuk memajukan persepakbolaan di Solok Selatan. Tak hanya itu, dia berharap memalui olahraga yang paing familiar bagi masyarakat ini, diharapkan akan dapat membangkitkan UMKM sesuai dengan visi dan misi pemerintah daerah.
Selain itu, kepada pengurus PSSI yang baru yang diketuai oleh M. Iqbal Chisa, dia berpesan untuk selalu totalitas dalam bekerja serta menyiapkan program kerja yang inovatif.
“Pertama berangkat dari niat dan semangat yang tinggi untuk menerapkan tata kelola dan manajemen dan mampu berkolaborasi dengan berbagai pihak, Pemerintah Daerah Solok Selatan maupun masyarakat,” paparnya.
Selaras dengan itu, Ketua DPRD Solok Selatan Zigo Rolanda mengatakan sepakbola adalah olahraga pemersatu bangsa. Dia mencontohkan beberapa negara yang mengalami konflik, namun ketika ada pertandingan sepakbola maka semua orang akan berkumpul untuk menonton pertandingan tersebut.
“Ini kami tekankan, kita harap setiap pertandingan adalah persahabatan, memupuk satu hati, yang namanya pertandingan ada kalah menang,” kata dia di kesempatan yang sama.
Hal ini berangkat dari sejarah pendirian PSSI pada 1930 silam di Solo, dimana organisasi ini didirikan awalnya ditujukan untuk menyatukan anak bangsa. Sehingga jika dimasa sekarang pertandingan sepakbola justru menyebabkan perkelahian, ini tidak sesuai dengan semangat pendirian organisasi ini sejak awal.
Dia pun mengungkapkan, sepakbola menjadi olahraga yang sangat dicintainya, bahkan lebih besar ketimbang cintanya pada politik. Ia bahkan enggan untuk datang ke turnamen sepakbola dengan embel-embel jabatan politiknya.
“PSSI ini adalah proses bagi saya utuk mencapai titik saat ini. Peran PSSI sangat luar biasa. Namun saya menekankan pada kawan-kawan, kecintaan saya lebih besar kepada sepakbola dibanding politik,” ungkapnya.
Sehingga dia berharap ke depannya tak ada lagi konflik yang terjadi baik dalam pertandingan maupun dalam internal PSSI ke depannya.
Bersamaan dengan pengukuhan Askab PSSI Solok Selatan ini, pemerintah daerah juga memberikan hadiah bagi pemenang lomba logo dan jersey PS Solok Selatan.
Adapun acara ini dihadiri oleh Wakil Bupati Solok Selatan, Asisten, Staf Ahli, perwakilan pengurus Asosiasi Provinsi PSSI Sumatera Barat, Forkopimda dan para kepala OPD di lingkup pemerintah daerah Solok Selatan. (DISKOMINFO)
Discussion about this post