UTUSANINDO.COM, SIJUNJUNG- Kabupaten Sijunjung dikunjungi Kepala BKKBN Pusat, dr.Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) melakukan gebyar temu kader percepatan penanganan stunting di Gedung Pancasila, Senin (30/5).
Kedatangan Kepala BKKBN Pusat, dr.Hasto Wardoyo, Sp.OG tersebut disambut langsung Sekretaris Daerah Sijunjung, Zefhihan, Plt.Kadis Pengendalian Penduduk dan KB, Kardi Ray, Plt Kadis Kominfo David Rinaldo di Bandara Internasional Minang Kabau, Senin pagi.
Dalam arahan Hasto menjelaskan ada pun tujuan saya ke Sijunjung untuk menerapkan program dan mengedukasi kader dalam percepatan penanganan stunting di Sumbar, khususnya di Kabupaten Sijunjung.
Dikatakan Hasto, gebyar temu kader menjadi kontributor utama dari penurunan stunting secara nasional jika semua kalangan bertekad dan berjuang bersama-sama untuk mengatasi persoalan yang masih kita temui di lingkungan.
“Saya yakin Sijunjung bisa karena pemerintah pusat secara serius menangani persoalan stunting dari sektor hulu hingga hilir”
“Peran pemerintah daerah, mulai dari tingkat provinsi, kabupaten dan kota, kecamatan, kelurahan hingga desa harus kita gerakkan untuk menurunkan angka stunting di masyarakat,”Ungkapnya
“Penanganan stunting dari siklusnya memang harus dari remaja melalui pemberian tablet penambah darah untuk mencegah anemia bagi remaja putri, bagaimana intervensi pada saat kehamilan, intervensi gizi pada saat bayi balita dimana siklusnya harus dipahami semua,”Terangnya
ia mengapresiasi Bupati Sijunjung dan jajaran dalam upaya yang telah dan yang akan di lakukan dalam penekanan angka stunting hingga di bawah 14 persen pada 2024.
Wakil Gubernur Sumatera Barat mengatakan peningkatan ilmu pendidikan dan pengetahuan orang tua terhadap tahapan-tahapan penanganan stunting sangat perlu ditingkatkan
Semoga kegiatan ini bisa membawa berkah dan dan manfaat untuk Sijunjung dalam penekanan angka stunting khususnya dan Sumatera Barat secara umumnya.
Bupati Sijunjung, Benny Dwifa Yuswir dalam sambutannya mengatakan langkah strategis kita kedepan dengan kolaborasi dan melibatkan semua elemen yang ada sehingga program bisa sampai dan tempat sasaran.
Dikatakan Bupati, stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi, Dengan angka 30 persen hari ini, muda-mudahan tahun 2024 mendatang kita bisa tekan angka stunting hingga dibawah 14 persen dari target yang ditetapkan nasional.
“Hal yang berkaitan dengan stunting, gizi dan pendampingan calon pengantin akan terus kami terus kami dilakukan,”ujarnya
“Selain itu upaya kita untuk menekan stunting ialah dengan mendirikan dapur sehat melalui pendamping keluarga yang mana akan kita buka di masing-masing Nagari dan di titik yang mana kita temui stanting lebih banyak, “Jelasnya
Dapur sehat hendankya bisa menjadi contoh untuk ibuk-ibu yang lain dalam menyajikan makanan sehat,”Harapnya
Plt.Kadis Pengendalian Penduduk dan KB, Kardi Ray dalam laporannya mengatakan kegiatan ini diikuti sebnyak 500 peserta yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan kader dalam rangka pencegahan, percepatan dan penurunan stunting di Sijunjung yang merupakan program prioritas Nasional (Pro-PN).
Turut Dihadiri, Deputi Bidang Adpin BKKBN RI Sukaryo Tegus Santoso, Kepala Perwakilan BKKBN Sumbar, Fatmawati, Wakil Bupati Sijunjung, Iraddatillah, unsur Forkopimda, Wakil Ketua TP-PKK, Kepala OPD se- kabupaten Sijunjung dan undangan
Discussion about this post