UTUSANINDO.COM, Pesisir Selatan- Bupati Pesisir Selatan, Rusma Yul Anwar resmi mencanangkan turun ke sawah pada musim tanam II tahun ini dan sekaligus sebagai upaya percepatan peningkatan kesejahteraan petani.
Peningkatan kesejahteraan petani menjadi program prioritas pemerintah kabupaten, sejalan dengan upaya melepaskan daerah dari jerat kemiskinan. Sebab sebagian besar dari masyarakat miskin adalah keluarga petani.
“Jadi, dengan indeks penanaman yang relatif tinggi, tentu penghasilan petani otomatis juga naik,” ungkap bupati di Painan, Sabtu (29/10)
Apalagi lanjut sektor pertanian saat ini masih tercatat sebagai tulang punggung perekonomian daerah dengan kontribusi terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang di atas 37 persen per tahun.
Bupati melanjutkan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) angka itu jauh melebihi lapangan usaha lainnya seperti perdagangan yang hanya menyumbang sekitar 12 persen.
Pemerintah kabupaten pun menetapkan hilirisasi produk pertanian sebagai bagian dari menuju kemandirian daerah, karena selama ini mayoritas produk pertanian Pesisir Selatan hanya dijual dalam bentuk bahan mentah.
“Bahkan alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) mengalami kenaikan dalam dua tahun terakhir. Tahun ini Rp45 miliar. Di Perubahan kami tambah lagi untuk irigasi Rp800 juta,” terang bupati.
Selain itu pembangunan infrastruktur dasar seperti jalan dan jembatan juga diarahkan pada area sentra produksi, khususnya pada tanaman pangan. Dengan demikian biaya distribusi hasil pertanian relatif lebih murah.
Hal itu sejalan dengan kebijakan program infrastruktur Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) secara nasional guna percepatan pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19.
“Kemudian meningkatkan konektivitas antar wilayah di Pesisir Selatan, sehingga warga antar kecamatan bisa meningkatkan nilai transaksi ekonominya,” terang bupati.
Sementara Ketua Tim Percepatan Peningkatan Kesejahteraan Petani Sumatera Barat Djoni mengapresiasi keseriusan bupati soal sektor pertanian, khususnya terhadap kesejahteraan petani tanaman pangan.
Dirinya tidak menampik berbagai persoalan klasik seperti kelangkaan pupuk, kesiapan irigasi berkualitas baik hingga minimnya lahan garapan masih terus membelit, sehingga sulit bagi petani untuk dapat hidup sejahtera.
Karena itu mesti ada terobosan-terobosan besar serta keberpihakan nyata dari pemerintah daerah sebagai antisipasi dari persoalan tersebut seperti misalnya penyediaan rice milling unit (RMU).
“Kami salut, Bupati Pesisir Selatan turun langsung dalam pencanangan musim tanam II tahun ini. Baru kali ini ada Bupatinya yang hadir. Bupati adalah panglimanya. Kalau panglima turun langsung, kami optimis upaya itu bakal berhasil,” ucapnya mengakui.
Discussion about this post