UTUSANINDO.COM, 50 KOTA – Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota memperingati peristiwa bersejarah yang terjadi di Lurah Kincia, Nagari Situjuah Batua, Kecamatan Situjuah Limo Nagari.
Bupati Kabupaten Lima Puluh Kota Ir. H. Irfendi Arbi, M.P sebagai Inspektur upacara ziarah dan tabur bunga di makam pahlawan Lurah Kincia, Nagari Situjuah Batua Kec. Situjuah Limo Nagari, Jumat, (15/01/2021)
Bupati Irfendi Arbi di dampingi oleh Walikota Payakumbuh, Dandim 0306 Lima Puluh Kota, Kapolres Payakumbuh dan beberapa tamu undangan VIP lain. Upacara ziarah dan tabur bunga di makam Pahlawan Lurah Kincia, Nagari Situjuah ini langsung di pimpin oleh Bupati Irfendi Arbi.
Peringatan peristiwa bersejarah ini dilakukan setiap tahun agar masyarakat tidak melupakan peristiwa bersejarah yang terjadi di Lurah Kincia, nagari Situjuah Batua ini. Selain ziarah dan tabur bunga.
Bupati Lima Puluh Kota dan rombongan yang hadir juga memberikan piagam penghargaan kepada perwakilan keluarga para pahlawan yang gugur dalam peristiwa Situjuah ini.
Bupati Lima Puluh Kota juga menyampaikan, bahwa peristiwa Situjuah adalah mata rantai Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) 1948-1949 di Sumatera Tengah, salah satu saksi sejarah dalam kemerdekaan Republik Indonesia.
Peristiwa Situjuah adalah suatu peristiwa penyerangan oleh pasukan penjajah Belanda terhadap para pejuang kemerdekaan Indonesia pada masa Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) yang menewaskan beberapa orang pimpinan pejuang dan puluhan orang anggota pasukan lainnya.
PDRI (Pemerintahan Darurat Republik Indonesia) adalah suatu pemerintahan darurat yang dibentuk pada tanggal 22 Desember 1948 oleh beberapa orang pimpinan pejuang kemerdekaan Indonesia dan dipimpin oleh Syafruddin Prawiranegara.
Pemerintahan itu dibentuk karena ditangkap dan diasingkan-nya beberapa orang pemimpin Republik Indonesia yaitu Presiden Soekarno, Wakil Presiden Mohammad Hatta dan Menteri Luar Negeri Agus Salim serta Syahrir dan lainnya oleh pihak Belanda ketika terjadinya Agresi Militer Belanda II pada tanggal 19 Desember 1948.
“Khatib Sulaiman sudah di usulkan untuk menjadi pahlawan nasional dan masih menunggu persetujuan dari pemerintah pusat. Peringatan peristiwa Situjuah ini menjadi pengingat bagi kita mengenang jasa-jasa pahlawan yang telah gugur, sembari mengenang dan meneruskan perjuangan mereka, sehingga peristiwa bersejarah yang terjadi di daerah kita ini tidak luntur oleh zaman,” ucap Bupati Irfendi (rel)
Discussion about this post