UTUSANINDO.COM, Padang – Sumatera Barat tidak bisa menutup mata dari globalisasi, karena ini adalah konsekuensi logis menjadi bagian dari masyarakat dunia. Namun Sumatera Barat beruntung memiliki Bundo Kanduang, yang diharapkan bisa menjadi benteng keluarga menghadapi pengaruh globalisasi itu.
“Dalam keluarga Minangkabau di Sumatera Barat peranan Bundo Kanduang yaitu perempuan sangatlah strategis, mulia dan terhormat. Pada diri perempuan tersandar tanggung jawab pendidikan dan pembentukan karakter generasi Minang,” kata Gubernur Sumbar yang diwakili Kadis PMD Drs. H. Syafrizal, MM., ketika membuka Mubes IX Perkumpulan Bundo Kanduang Minangkabau, Selasa (30/3) di Aula Kantor Gubernur.
Memang disadari bahwa saat ini adanya pergeseran perilaku perempuan Minang, terutama dalam adat berpakaian, perkataan dan sopan santun. “Kita tidak dapat menutup mata atas kenyataan yang terjadi adanya pergeseran perilaku perempuan Minang. Kami mengajak Bundo Kanduang menjadi pelopor untuk mengembalikan perempuan Minang kepada karakternya yang sejati,” kata Syafrizal lagi.
Peran mulia dari Bundo Kanduang itu, tentunya sejalan pula dengan upaya Pemprov Sumbar mewujudkan nagari yang madani, berlandaskan kepada adat bersendikan syarak dan syarak bersendikan Kitabullah.
Oleh sebab itu, Kadis PMD Syafrizal mengharapkan melalui Mubes ke-IX ini Bundo Kanduang dapat disusun program kerja yang sesuai dengan kebutuhan kekinian menjawab tantangan globalisasi yang melanda. Bersamaan dengan itu juga terpilih hendaknya kepengurusan Bundo Kanduang yang mampu menjalankan amanah organisasi melestarikan budaya Minangkabau.
Hadir dalam Pembukaan Mubes ke-IX Bundo Kanduang Sumatera Barat ini Ketua Penasehat Bundo Kanduang Ny. Harneli Mahyeldi, Ketua BKOW Sumbar Ny. Fitri Amelia Audy, Ketua MUI Buya Gusrizal Gazahar, Pendiri Bundo Kanduang Bundo Nurainas Abizar, Badan Pengawas Bundo Kanduang Buya Masoed Abidin dan Zaitul Ikhlas, Ketua Bundo Kanduang Prof. Ir. Raudha Thaib, Kepala OPD Pemprov Sumbar, Ketua Bundo Kanduang se Sumbar, serta Ketua Bundo Kanduang dari Jambi, Bengkulu, Kepulauan Riau dan Sumatera Utara.
Menurut Ketua Panitia Mubes ke-IX Perkumpulan Bundo Kanduang Sumatera Barat Dra. Hallen, SH.,M.Si, pelaksanakan Mubes Bundo Kanduang dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat, yaitu menggunakan masker, jaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun. (*)
Discussion about this post