UTUSANINDO.COM,(PADANG) – Pemprov Sumbar terus berupaya melakukan peningkatan hasil pertanian. Berbagai upaya dilakukan melalui Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi.
Pemerintah provinsi melalui dinas terkait terus melakukan terobosan-terobosan seperti pengembangan petanian berbasis kawasan komoditi unggulan seperti padi, jagung, kopi, gambir, dan manggis yang nilai jualnya cukup tinggi.
Inovasi dan pengembangan terkini untuk komoditi unggulan terus dilakukan pemerintah untuk meningkatkan hasil pertanian termasuk pengembangan petanian komoditi berbasis kawasan unggulan. Dan ini adalah salah satu upaya untuk membantu para petani terutama meningkatkan hasil produksi dan mempunyai nilai jual. Dalam kesempatan ini, pemerintah Provinsi Sumatera Barat telah melakukan berbagai terobosan untuk mengembangkan komoditi unggulan
“Sumbar adalah propinsi yang sebagian besar kehidupan masyarakatnya bergantung pada pertanian, untuk itu dibutuhkan komoditi-komoditi unggulan yang harus dikembangkan untuk mengangkat perekonomian masyarakat,” jelas Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikulutra dan Perkebunan Sumbar, Syafrizal.
seperti padi sawah, jagung, coklat, gambir termasuk buah manggis yang lagi nilai jualnya cukup menggiurkan. Tidak sedikit pemerintah provinsi Sumbar melakukan berbagai peneltian dan juga memberi pelatihan para penyuluh pertanian dan petani. Dan juga pemerintah Sumbar tidak sedikit menggelontorkan anggaran untuk meningkatan hasil produksi khusus komoditi unggulan.
Menurut Syafrizal, upaya itu salah satu untuk membantu para petani terutama dalam meningkatkan hasil produksi pertanian dan mempunyai nilai jual tinggi yang dapat mensejahterakan para petani.
Selain itu Pemprov Sumbar juga telah melakukan berbagai penelitian dan pelatihan kepada para penyuluh pertanian dan petani di Sumbar, dengan menggelontorkan anggaran untuk meningkatan hasil produksi khusus komoditi unggulan tersebut. Khusus untuk beberapa komoditas unggulan, perlu didorong dalam berbagai hal termasuk dalam pengembangan.
Selain itu juga diperlukan zonasi komoditas agar saat panen raya tidak terjadi harga anjlok yang akhirnya merugikan petani. Karena hal ini sering terjadi dibeberapa daerah dan ini harus jadi perhatian khusus terhadap nasib para petani.
“Pengembangan itu perlu dilakukan zonasi demi menjaga stabilitas harga komoditas. Jika tidak, maka yang terjadi saat panen raya harga akan jatuh. Misalnya saja bawang merah di Alahan Panjang, saat semua wilayah ditanami bawang maka saat panen raya harga akan jatuh,” paparnya(Humas – Sumbar/CZ)
Discussion about this post