UTUSANINDO.COM, Padang–Sumatera Barat memiliki destinasi pariwisata luar biasa baik dari segi kuliner, landscape maupun sport tourism. Saat ini sudah ada 238 Desa Wisata yang masuk dalam aplikasi jaringan desa wisata (jadesta) dan akan di kembangkan oleh tim yang tergabung dalam Pemberdayaan dan Pengelolaan Desa Wisata ‘ Dewi Sumbar’ ( Desa Wisata Creative, Innovative Terkelola) yang dikoordinir oleh Zuhrizul atau Maetek panggilan akrabnya.
Rapat pembentukan tim pemberdayaan dan pengembangan desa wisata ini dipimpin oleh Kepala Dinas Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Barat H.Novrial, SE, M.A, Ak
dihadiri Sari Lenggogeni seorang akademisi Pakar Pariwisata dari Unand, Ir Djoni dari TSM, Kepala Dinas Pariwisata Kota/ Kabupaten Sumbar, Bundo Wati, para Penggiat/Pelaku Wisata dan Media, Rabu (6/10/21) di Kantor Dinas Pariwisata Sumbar.
Novrial mengatakan tujuan pertemuan hari ini selain membentuk kepengurusan Tim Pendampingan Desa Wisata ‘Dewi Sumbar’ tapi juga saling sekaligus mendengar masukan dari seluruh Dispar Kota/Kabupaten dan pelaku2 wisata sehingga nanti nya output diskusi ini bisa menjadi acuan ataupun regulasi bersama yang di SK kan langsung oleh Gubernur Sumbar.
” Pertemuan hari ini saya katakan ‘Dinas Pariwisata Mendengar’ karena sama-sama kita tahu bahwa pengembangan Desa Wisata Sumbar ini bukan pekerjaan yang mudah, banyak permasalahan terutama Sumber Daya Manusia (SDM) yang belum terselesaikan. Dengan dukungan kita bersama serta bertukar pikiran maka semua ide masukan bisa menjadi solusi”, ujar Novrial.
Sari Lenggogeni sebagai ketua Pembina menambahkan, para pegiat wisata di Dewi Sumbar komplit dari berbagai latar belakang keahlian. Mereka sering terjun langsung memberikan pendampingan dan workshop ke desa dan nagari di Sumbar sesuai potensi masing-masing.
“Dewi Sumbar ini dimulai pertama saat zoom dengan Mas Menparekraf Sandiaga Uno bersama tim milenial,” ungkap lulusan School of Tourism Universitas Queensland, Australia itu.
Menyangkut pentahelix perkembangan pariwisata, pada pertemuan yang berlangsung hangat dan penuh ide kreatif, sejumlah peserta, baik yang mewakili Dinas Pariwisata Kab./Kota maupun dari kalangan Penggiat Pariwisata memberikan saran konstruktif.
Sebagai penggiat wisata sekaligus pelaku yang merasakan dampak pandemi, Mabruri Tanjung menyuarakan betapa pentingnya dukungan pemerintah daerah agar pariwisata bangkit kembali. Siti Fatimah dan Khomeini dari Universitas Negeri Padang membuka pintu seluas-luasnya untuk bekerjasama mengembangkan Desa Wisata agar bermanfaat nyata bagi masyarakat sekitar. Sementara Ilhamsyah Mirman dari Forum Minang Mandiri (FMM) mendorong untuk melibatkan stake holder yang berasal dari para perantau dengan segala potensinya. Karena filosofi dan semangat membangun kampung halaman dari para perantau tersebut dalam memajukan desa atau nagarinya sangat signifikan.
M.Zuhrizul selaku ketua Tim Pemberdayaan dan Pengembangan Desa Wisata ‘Dewi Sumbar’ menutup pertemuan dengan harapan seluruh pokdarwis, penggiat wisata bisa bisinergi dan berkolaborasi dengan pemda sehingga tercipta inovasi yang luar biasa untuk pariwisata di Sumatera Barat ini.
Hadir pada kesempatan tersebut Kadis Pariwisata Kota Padang, Solok, Padangpariaman dan Pasaman Barat bersama penggiat pariwisata Mr. Buddy, Marnofri Hendri, Mona Sisca, Azmi dan Koordinator relawan Sumbar Madani.( monsis)
Discussion about this post