UTUSANINDO.COM, Padang, — Pengurus Wilayah Nahdatul Ulamq (PWNU) Sumbar, H. S. Suleman Tanjung mendesak Walikota Padang Hendri Septa untuk lebih serius menangani Covid-19. Pasalnya, sesuai surat Mendagri terkait Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Kota Padang tak beranjak dari level 4.
“PPKM Kota Padang tak beranjak dari level 4, padahal ketiga kalinya dilakukan perpanjangan. Ini bukti nyata, penanganan Covid-19 di Kota Padang sangat lemah, sehingga Mendagri merasa perlu memperpanjang lagi PPKM di Padang hingga 20 September,” ujar Suleman Tanjung.
Lebih jauh, Suleman yang juga Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumbar menegaskan, Wako Hendri Septa harus lebih fokus pada penanganan Covid-19 khususnya dalam upaya menurunkan level PPKM. Karena, sesuai Instruksi Mendagri terbaru, di seluruh kabupaten kota di Sumbar, hanya Kota Padang yang bertahan di level 4. Kabupaten kota lain, sudah turun ke level 3 bahkan sudah ada yang zona hijau.
“Saya banyak sekali mendengar keluhan dari masyarakat, khususnya pelaku UMKM, apalagi para guru dan walimurid yang sangat merasakan dampak covid ini,” ungkap Suleman.
Lihat saja saat ini, lanjut Suleman, banyak usaha kecil yang tutup karena ketiadaan pembeli, para walimurid mengeluhkan sulitnya mengawasi anak yang belajar daring karena harus pula mencari bekerjanl untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Juga para guru yang harus Kerja siang malam menyiapkan materi pengajaran dan mengawasi siswa yang jarang masuk belajar daring dengan berbagai alasan. Sementara di sejumlah kabupaten kota lain sudah bisa belajar tatap muka.
“Nah, hal-hal ini perlu jadi perhatian walikota Padang. Siswa sudah merindukan belajar tatap muka. Pelaku usaha merindukan bagaimana bisa kembali berjualan normal. Upaya keras dan serius harus dilakukan walikota agar ekonomi masyarakat kembali bangkit. Sudah letih masyarakat kita hidup di tengah pandemi yang berjalan hampir dua tahun,” jelasnya.
Sejauh ini, tambah Suleman, belum terlihat aksi nyata pengawasan PPKM di lapangan, sehingga kerumunan masih terus terjadi.
“Beda dengan daerah lain, dimana tim satgas Covid nya rutin melakukan operasi yustisi Covid-19,” pungkas Suleman. (ms/)
Discussion about this post