UTUSANINDO.COM, PADANG — Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) menyerahkan bantuan 380 tabung oksigen untuk mendukung penanganan Covid-19 di Provinsi Sumatera Barat.
Bantuan tersebut diserahkan di Istana Gubernur, Sabtu (21/8/2021) oleh Ketua Kadin Sumbar Ramal Saleh kepada Gubernur Sumbar Mahyeldi.
Gubernur Mahyeldi mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi terhadap Kadin Sumbar atas bantuan 380 tabung. Bantuan oksigen tersebut akan dimanfaatkan untuk memperkuat ketersediaan oksigen di rumah sakit di Sumbar.
“Bantuan ini kita serahkan ke Dinas Kesehatan Sumbar, agar segera distribusikan ke rumah sakit yang membutuhkan. Selain itu dengan adanya tabung ini, ketika kosong tabung bisa kita isi ulang,” sebut Mahyeldi.
Selain itu, Mahyeldi mengatakan bahwa saat ini untuk stok oksigen di Sumbar sudah mencukupi.
“Karena memang dalam satu minggu terakhir ini, kasus Covid-19 sudah mulai menurun dan yang sehat sudah banyak. Apalagi rumah sakit kita sudah dilengkapi dengan kosentrator, namun bantuan ini tetap sangat diperlukan,” ucapnya.
Mahyeldi berharap, pada beberapa hari ke depan, kasus positif Covid-19 di Sumbar bisa turun drastis, sehinga stok oksigen bisa terus terjaga dengan baik.
Sementara itu, Ketua Kadin Sumbar Ramal Saleh mengungkapkan, bantuan ini merupakan bentuk sinergitas Kadin dengan Pemerintah Daerah untuk bersama-sama secara gotong royong meminimalisir pandemi Covid-19.
“Kita akan terus berkerjasama dengan Pemprov Sumbar ke depannya. Ini adalah cara kita secara kemanusiaan untuk membantu penanganan Covid-19 di Sumbar dan mudah-mudahan bisa membantu banyak pasien,” ujar Ramal Saleh.
Ia berharap bantuan 380 tabung oksigen untuk rumah sakit tersebut dapat membantu Pemerintah Daerah melakukan percepatan penanganan pandemi Covid-19 sehingga perekonomian ekonomi Sumbar bisa segera pulih dan bangkit.
Ia mengungkapkan, sejauh ini Kadin Indonesia telah berupaya membantu penanganan Covid melalui program “Oksigen untuk Negeri” dan mengajak para pengusaha berpartisipasi bersama pemerintah dalam menangani Covid-19. (*)
Discussion about this post