UTUSANINDO.COM, PADANG – Gubernur Provinsi Sumatera Barat Irwan Prayitno mengatakan, hutan mangrove merupakan salah satu ekosistem yang paling produktif bagi kehidupan, seperti terumbu karang yang menjadi daerah perlindungan dan perkembangan bagi biota laut yang sangat beragam, seperti ikan, kepiting, udang dan lainnya.
“Kelestarian ini yang harus kita jaga, jangan sampai punah. Ini adalah salah satu warisan yang paling berharga dan sangat luar biasa manfaatnya bagi kita semua,” ujar gubernur Sumbar, Rabu, 11 November 2020.
Selanjutnya gubernur Irwan Prayitno mengucapkan terimakasih pada Kementerian LHK yang telah menaruh perhatian besar akan kelestarian ekosistem mangrove di Sumbar.
“Menjaga lingkungan adalah suatu keniscayaan, untuk itu kita ucapkan terima kasih kepada Kementerian LHK turut berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Sumbar,” ucapnya.
Dikarenakan memiliki banyak fungsi dan manfaat. Ekosistim Mangrove ini sangat penting antaranya sebagai pelindung gelombang air pantai yang mengakibatkan erosi dan abrasi air laut. Apalagi Sumbar terkenal daerah bencana gempa dan tsunami.
“Perlu kita disadari, bahwa kebiasaan dalam keseharian warga yang turut menyebabkan kerusakan ekosistem mangrove, antara lain konversi lahan menjadi area penggunaan lain, ini yang perlu kita cegah,” ujar Irwan mengingatkan.
Gubernur berharap masyarakat yang tinggal di pesisir pantai dapat turut menjaga keasrian lingkungan yang merupakan salah satu sumber kekayaan yang diberikan oleh alam. Penanaman pohon mangrove merupakan bentuk kecintaan dan kepedulian terhadap bumi.
“Jangan beranggapan kepedulian lingkungan hanya tanggungjawab pemerintah saja, tapi ini adalah tanggungjawab kita semua. Untuk masa depan generasi kita nantinya,” ungkapnya.
Karena menanam mangrove ini menjadi salah satu langkah nyata dalam menjaga kelestarian alam yang telah dikaruniai Allah SWT.
Selain masyarakat bisa memanfaatkan kayu, juga bisa penyimpan karbon, serta sebagai mitigasi bencana, seperti tsunami.
Gubernur Sumbar berharap dengan penanaman mangrove ini mampu menghadapi tsunami, dan ini lebih baik daripada tanaman hutan lainnya.
Ini harus dipertahankan dan dijaga. Cara menjaga dan melestarikan Mangrove yaitu dengan rehabilitasi melibatkan banyak pihak, termasuk masyarakat pesisir pantai.
Diakhir sambutannya gubernur mengajak seluruh organisasi, masyarakat untuk bahu-membahu memberikan kontribusi dalam rehabilitasi dan pelestarian hutan mangrove.
“Kami mengajak semua pihak termasuk masyarakat untuk bersama-sama kita menjaga mangrove,” ajaknya.
Kemudian terkait penanggulangan bencana alam. Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno mengeluarkan surat instruksi kepada bupati dan wali kota se-Sumbar.
Dalam surat tertanggal 10 Januari 2020 itu, disebutkan berdasarkan informasi dari BMKG dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana, Kementerian ESDM, Sumbar berpotensi terjadinya bencana alam seperti banjir, tanah longsor, gempa, tsunami, abrasi dan kebakaran hutan.
“Untuk antisipasi dampak bencana itu, gubernur mengeluarkan surat edaran tertanggal 10 Januari 2020 kepada seluruh bupati dan wali kota,” ujar Irwan Prayitno.
Gubernur meminta bupati dan wali kota melakukan inventarisasi, pemetaan daerah rawan bencana dan mensosialisasikan kepada masyarakat melalui mitigasi dan pencegahan.
“Bupati dan wali kota juga diminta menyiapkan sumber daya perangkat, masyarakat dan dunia usaha dengan melakukan koordinasi teratur bersama BPBD, TNI serta relawan bencana,” ujarnya ( Humas- Sumbar/chan)
Discussion about this post