UTUSANINDO.COM- Berdasarkan Berita Resmi Statistik yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS), perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) umum di Sumatera Barat pada Mei 2021 tercatat mengalami inflasi sebesar 0,19% (mtm), atau meningkat dibandingkan realisasi April 2021 yang mengalami deflasi sebesar -0,01% (mtm).
Secara spasial, pada Mei 2021 Kota Padang mengalami inflasi sebesar 0,19% (mtm) meningkat dibandingkan realisasi bulan sebelumnya yang mengalami deflasi sebesar -0,05% (mtm). Realisasi inflasi Kota Padang menjadikannya sebagai kota dengan nilai inflasi tertinggi ke-14 dari total 20 kota di Sumatera yang mengalami inflasi, serta menjadi peringkat ke-57 inflasi tertinggi dari 78 kota yang mengalami inflasi di Indonesia.
Sementara itu, Kota Bukittinggi pada Mei 2021 mengalami inflasi sebesar 0,26% (mtm) meningkat dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 0,19% (mtm). Inflasi Kota Bukittinggi menjadikannya sebagai kota dengan nilai inflasi tertinggi ke-8 dari 20 kota yang mengalami inflasi di Kawasan Sumatera. Sementara itu secara nasional, Kota Bukittinggi menjadi kota dengan inflasi tertinggi ke-42 dari 78 kota yang mengalami inflasi.
Secara tahunan inflasi Mei 2021 tercatat sebesar 1,74% (yoy), menurun jika dibandingkan dengan realisasi April 2021 yang sebesar 2,19% (yoy). Sementara itu, secara tahun berjalan s.d Mei 2021 inflasi Sumatera Barat tercatat sebesar 0,24% (ytd) meningkat dibandingkan realisasi April 2021 yang inflasi sebesar 0,05% (ytd). Realisasi inflasi tahun berjalan pada Mei 2021 tercatat lebih rendah dibandingkan realisasi inflasi tahun berjalan Mei 2020 sebesar 0,60% (ytd).
Inflasi Provinsi Sumatera Barat pada Mei 2021 terutama disumbang oleh kelompok transportasi dengan nilai inflasi sebesar 2,05% (mtm) dan andil 0,29% (mtm). Inflasi pada kelompok ini disebabkan oleh peningkatan tarif angkutan udara dan angkutan antar kota dengan sumbangan inflasi masing-masing sebesar 0,24% dan 0,02% (mtm).
Kenaikan tarif komoditas moda transportasi terjadi sejalan dengan pola musiman yakni mudik lebaran Idul Fitri 1442H. Mobilitas penumpang tercatat meningkat menjelang dan setelah Idul Fitri 1442H dimana masyarakat melakukan perjalanan mudik lebih awal dan balik lebih akhir untuk menghindari Pembatasan Perjalanan pada 6 – 17 Mei 2021.
Sementara itu, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya tercatat turut menyumbang inflasi pada Mei 2021 dengan nilai inflasi sebesar 0,86% (mtm) dan andil 0,05% (mtm). Inflasi pada kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya disebabkan oleh kenaikan harga komoditas emas perhiasan dengan nilai andil 0,04% (mtm).
Emas perhiasan tercatat mengalami peningkatan harga yang didorong oleh kenaikan harga emas global akibat lonjakan kasus COVID-19 dan penerapan lockdown di beberapa negara. Peningkatan ketidakpastian ekonomi global akibat belum efektifnya vaksinasi COVID-19 mendorong perubahan preferensi investor untuk melakukan investasi pada instrumen safe haven seperti emas.
Inflasi lebih lanjut tertahan oleh deflasi pada kelompok makanan, minuman dan tembakau yang tercatat deflasi sebesar -0,60% (mtm) dan andil -0,18% (mtm). Deflasi pada kelompok ini disumbang oleh penurunan harga komoditas pangan terutama cabai merah, ikan cakalang/ikan sisik, ikan tongkol/ikan ambu-ambu, cabai hijau dan bawang merah dengan andil deflasi masing-masing sebesar -0,33%; -0,04%; -0,02%; -0,01%; -0,01% (mtm).
Penurunan harga komoditas cabai merah didorong oleh melimpahnya pasokan cabai lokal dengan adanya panen raya di wilayah Sumbar serta kecukupan pasokan cabai merah Jawa yang juga masuk panen raya. Sementara itu ikan gembolo/ikan aso-aso dan ikan tongkol/ikan ambu-ambu tercatat mengalami penurunan harga didukung oleh kecukupan pasokan dan permintaan yang stabil di masyarakat. Kondisi cuaca yang lebih baik juga mendukung kegiatan nelayan untuk melakukan aktivitas melaut.
Komoditas cabai hijau pada Mei 2021 turut menyumbang deflasi yang didukung oleh kecukupan pasokan di masyarakat, sementara bawang merah mengalami penurunan harga di tengah panen raya yang terjadi di sentra produksi Sumbar pada periode akhir April – Mei 2021. Di sisi lain, komoditas jengkol dan petai tercatat memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,05% dan 0,03% (mtm). Kenaikan harga komoditas jengkol dan petai terutama disebabkan oleh peningkatan permintaan pada hari raya Idul Fitri mengingat dua komoditas tersebut merupakan komoditas pangan yang banyak digunakan dan disukai oleh masyarakat Sumbar.
Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Sumatera Barat secara aktif melakukan berbagai upaya pengendalian inflasi di daerah terutama dalam rangka menjaga daya beli masyarakat dan mendorong pemulihan ekonomi di tengah Pandemi COVID-19. Menindaklanjuti hasil kesepakatan High Level Meeting (HLM) TPID se-Sumatera Barat terkait Upaya Pengendalian Inflasi di Bulan Ramadhan dan Idul Fitri 1442H, maka pada momen perayaan Hari Raya Idul Fitri 1442H, TPID Provinsi Sumatera Barat menyelenggarakan berbagai kegiatan Operasi Pasar Murah yang diselenggarakan pada bulan April dan Mei 2021.
1. Pada tanggal 3 – 6 Mei 2021, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat kembali menggelar Bazaar Murah Ramadhan di halaman Kantor Gubernur Sumatera Barat. Dalam bazar tersebut, disediakan berbagai kebutuhan masyarakat untuk Hari Raya Idul Fitri termasuk bahan pangan dan sandang dari UMKM yang ada di Sumatera Barat. Di tengah pandemi COVID-19, maka Bazaar Murah Ramadhan diselenggarakan secara ketat dan diawasi oleh Satpol PP untuk memastikan masyarakat mematuhi protokol kesehatan.
2. Selain penyelenggaraan Bazaar Murah Ramadhan, TPID Sumatera Barat termasuk Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Barat turut berpartisipasi dalam penyampaian iklan layanan masyarakat melalui media cetak, media digital maupun media televisi berupa himbauan kepada masyarakat untuk berbelanja bijak di Hari Raya dan tetap mematuhi protokol kesehatan di tengah pandemi COVID-19.
3. TPID Provinsi Sumatera Barat berkoordinasi dengan TPID Kabupaten/Kota dalam pengendalian inflasi daerah pada Hari Raya Idul Fitri tahun ini. Salah satunya Kota Bukittinggi yang menyelenggarakan Bazar dan Pasar Murah Ramadhan pada tanggal 3 – 5 Mei 2021 bekerjasama dengan Toko Tani Indonesia Center (TTIC) dan BULOG.
TPID Kota Padang juga turut bergerak aktif dalam pengendalian inflasi daerah melalui talkshow himbauan berbelanja bijak dengan narasumber Walikota Padang, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Barat, Kepala BULOG Divre Sumatera Barat serta pimpinan Pertamina.
Selain penyelenggaraan Operasi Pasar Murah dan Bazar Ramadhan, TPID Provinsi Sumatera Barat secara rutin melakukan monitoring harga dan persediaan untuk mencukupi kebutuhan pada hari raya. Melalui Satgas Pangan, TPID Provinsi Sumatera Barat juga turut memastikan kelancaran distribusi dan stabilitas harga di tingkat pedagang maupun distributor. relis
Discussion about this post