UTUSANINDO.COM, BUKITTINGGI—Ikatan Keluarga Pesisir Selatan (IKPS) Bukittinggi mendukung penuh calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatra Barat (Sumbar), Nasrul Abit-Indra Catri.
Hal itu disampaikan Buya Dahril, perwakilan IKPS Bukittinggi, saat Nasrul Abit melakukan safari politik di Palolok, Kelurahan Campago Ipuh, Kecamatan Mandiangin Koto Selayan, Senin (9/11).
“IKPS Bukittinggi solid mendukung Nasrul Abit. Beliau putra daerah kami,” ucapnya saat memberikan kata sambutan.
Dahril mengklaim bahwa 2.000 anggota IKPS Bukittinggi siap bergerak di Bukittinggi untuk memenangkan Nasrul Abit. Ia menyatakan bahwa IKPS Bukittinggi dari awal pencalonan mendukung dan mengusung Nasrul Abit.
“Ini sejarah bagi kami. Kami sesama anggota IKPS sudah berjanji memilih beliau (Nasrul Abit). Siapa lagi kalau bukan beliau? Ini pertama kali orang Pesisir Selatan akan menjadi gubernur,” tuturnya.
Pada kesempatan itu Dahril bercerita tentang komitmen dukungan mereka. Saat pihaknya diundang oleh salah satu pasangan calon Bupati Agam, ada baliho foto calon gubernur lain, mereka menolak dan akhirnya panitia membuka baliho tersebut.
Ia juga menyinggung seorang tokoh Pesisir Selatan yang berseberangan pilihan politik pada Pilkada Sumbar kali ini dengan mayoritas masyarakat kabupaten itu.
“Ada anggota DPD RI dari Pesisir Selatan yang jadi tim sukses calon gubernur lain. Kami tidak bersama beliau lagi,” ujarnya.
Nasrul Abit berterima kasih atas kekompakan perantau Pesisir Selatan di Bukittinggi. Ia berpesan kepada perantau dan warga Bukittinggi untuk tidak termakan hoaks yang digoreng oleh lawan politiknya.
“Kami mohon dukungan perantau dan warga Bukittinggi. Dalam pencalonan kali ini kami diserang terus, mulai dari ijazah palsu, isu saya keturunan PKI, hingga diskriminasi terhadap Indra Catri. Walaupun diserang, saya tetap memaafkan mereka yang menyebarkan fitnah itu,” ucapnya.
Ia menegaskan bahwa timnya tidak bekerja untuk membuat dan menyebarkan hoaks lawan.
“Saya tegaskan kepada tim saya jangan ada yang membuat hoaks. Biarkan saja mereka yang menyebar hoaks. Masyarakat sudah cerdas dan bisa menyaring informasi. Saya tidak suka calonnya keluar masuk masjid, tapi timnya menyebar hoaks. Kita jangan sampai seperti itu,” katanya.
Discussion about this post