UTUSANINDO.COM, PAINAN – Tradisi adat Balimau Paga, yang dilakukan menjelang datangnya Puasa Ramadhan 1442 H berlangsung khidmat di Kawasan Wisata Pantai Carocok Painan, Kecamatan IV Jurai, Kabupaten Pesisir Selatan, Minggu (11/4) petang dan berakhir menjelang Maghrib.
Prosesi Balimau Paga yang dilaksanakan Kerapatan Adat Nagari (KAN) Painan ini tidak saja diikuti oleh 17 ninik mamak dari enam suku yang ada, bundo kanduang, ulama, pejabat Pemda, tetapi juga disaksikan langsung oleh ratusan wisatawan yang sedang berkunjung di Kawasan Wisata Pantai Carocok.
Pejabat yang hadir adalah Bupati Pesisir Selatan diwakili Pj Sekda Hj. Emirda Ziswati, Ketua KAN Painan Drs. H. Syafrizal Ucok, MM Datuak Nan Batuah, Wali Nagari Painan Arwal Datuak Rajo Johan, Danramil, Kapolsek dan penceramah Ustadz H. Amrin Syam.
Acara diawali dengan arak-arakan bundo kanduang membawa baki berisi air limau (jeruk nipis, Red) dari Kantor KAN Painan menuju Pantai Carocok. Kemudian air limau yang dicampur bunga melati dan irisan daun pandan ini, diambil dengan telapak tangan oleh pejabat dan para ninik mamak, lalu diusapkan ke kening dan kepala masing-masing.
Menurut Ketua KAN Painan Drs. H. Syafrizal Ucok, MM Datuak Nan Batuah, penyelenggaraan tradisi Balimau Paga sudah ada sejak ninik moyang dulu. Secara lahiriah maknanya adalah pembersihan diri karena akan memasuki bulan suci Ramadhan. Namun secara batiniah Balimau Paga adalah untuk bersilaturrahmi dan kesempatan untuk saling maaf memaafkan.
Tradisi yang telah turun menurun ini dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat karena masih dalam keadaan pandemi Covid-19. “Kami sengaja batasi peserta Balimau Paga ini dan semua yang hadir harus menggunakan masker, mencuci tangan dan jaga jarak,” kata Syafrizal Ucok yang sehari-hari adalah Kadis Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Sumbar.
Pj. Sekda Emirda Ziswati dalam sambutannya mengatakan, memasuki bulan suci Ramadhan dirinya mengajak masyarakat untuk sama-sama membersihkan diri lahir dan batin. Prosesi adat Balimau Paga merupakan tradisi yang mengajarkan kita untuk membersihkan diri sebelum memasuki bulan Ramadhan. “Mari kita jadikan acara Balimau Paga untuk saling memaafkan sesama manusia dan bertobat kepada Allah atas kesalahan kita pada masa lalu,” kata Ermida.
Dalam kesempatan itu, Pj. Sekda mengemukakan perlunya upaya meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT di bulan Ramadhan.
Selain itu, Emirda mengajak masyarakat untuk melaksanakan puasa dan shalat taraweh di masjid dan mushalla dengan mentaati protokol kesehatan. Hal ini penting karena pandemi Covid-19 belum berakhir. “Mari kita tetap menjaga protokol kesehatan, seperti pakai masker, jaga jarak dan rajin cuci tangan,” katanya.
Acara Balimau Paga berakhir dengan seluruh pejabat, ninik mamak, bundo kanduang, ulama dan pemuda, menyapu kening dan kepala dengan air limau yang telah disiapkan oleh perwakilan suku-suku yang ada di Nagari Painan. (yah)
Discussion about this post