• Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
Utusan Indo Sumbar
  • Home
  • Berita Utama
  • Daerah
    • Kabupaten Agam
      • Kabupaten Dharmasraya
    • Kabupaten Lima Puluh Kota
      • Kabupaten Padang Pariaman
    • Kabupaten Pasaman
      • Kabupaten Pasaman Barat
    • Kabupaten Pesisir Selatan
      • Kabupaten Sijunjung
    • Kabupaten Kepulauan Mentawai
      • Kabupaten Solok
    • Kabupaten Solok Selatan
      • Kabupaten Tanah Datar
    • Kota Bukittinggi
    • Kota Padangpanjang
    • Kota Padang
    • Kota Pariaman
    • Kota Payakumbuh
    • Kota Sawahlunto
    • Kota Solok
  • Parlemen
  • Kriminal
  • Nasional
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Peristiwa
  • Politik
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita Utama
  • Daerah
    • Kabupaten Agam
      • Kabupaten Dharmasraya
    • Kabupaten Lima Puluh Kota
      • Kabupaten Padang Pariaman
    • Kabupaten Pasaman
      • Kabupaten Pasaman Barat
    • Kabupaten Pesisir Selatan
      • Kabupaten Sijunjung
    • Kabupaten Kepulauan Mentawai
      • Kabupaten Solok
    • Kabupaten Solok Selatan
      • Kabupaten Tanah Datar
    • Kota Bukittinggi
    • Kota Padangpanjang
    • Kota Padang
    • Kota Pariaman
    • Kota Payakumbuh
    • Kota Sawahlunto
    • Kota Solok
  • Parlemen
  • Kriminal
  • Nasional
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Peristiwa
  • Politik
No Result
View All Result
Utusan Indo Sumbar
No Result
View All Result

Tidak Dapat Bantuan Covid-19, Warga Padang Menangis di Depan Nasrul Abit

2 November 2020
Tidak Dapat Bantuan Covid-19, Warga Padang Menangis di Depan Nasrul Abit

UTUSANINDO.COM, PADANG— Evinorita, warga Ulak Karang Utara, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang, menangis saat mengeluh kepada calon Gubernur Sumatra Barat (Sumbar), Nasrul Abit. Ia mengaku dipersulit secara administratif untuk mendapatkan bantuan Covid-19 dari Pemerintah Kota Padang.

Evinorita mengatakan bahwa membutuhkan bantuan itu karena tidak bisa memenuhi kebutuhannya sejak pandemi Covid-19 melanda, antara lain, tidak bisa membayar uang sekolah anaknya sehingga anaknya sudah delapan bulan putus sekolah. Selain itu, ia tidak bisa berdagang di sekolah, padahal itu mata pencarian utamanya.

Berita Lainnya

Bunda Reffan bersama Gebu Minang Sukses Bikin Sumbar Malagak Tacelak

KSR PMI Unit UNP Musyawarah Berlangsung Meriah

DPRD Kota Padang Rapat Paripurna Sepakati KUPA-PPAS Perubahan APBD 2022

“Untuk beli paket internet sekolah saja saya tak sanggup, Pak. Belum lagi SPP anak sekolah saya,” ucapnya.

Ia mengaku kecewa terhadap bantuan dari pemerintah yang tebang pilih dalam memberikan bantuan. Ia tahu bahwa ada orang yang seharusnya menerima bantuan, tetapi tidak terima bantuan. Ada juga kasus sebagian pejabat yang memprioritaskan bantuan kepada keluarga mereka, padahal ada warga lain yang lebih layak dibantu.

“Saya sudah coba masukkan persyaratan untuk mendapatkan bantuan, tapi dipersulit. Saya diminta bayar pajak bangunan dulu. Jangankan untuk pajak bangunan, Pak, pajak untuk perut saja kami susah. Ada juga yang disunat bantuannya, Pak. Hati kami rakyat kecil ini sungguh teriris, Pak,” tuturnya.

Evinorita mengungkapkan bahwa ada orang yang bernasib sama dengannya, yakni tidak mendapatkan bantuan Covid-19. Namun, orang itu akhirnya mendapatkan bantuan karena kenal dengan “orang dalam”. Karena itu, ia merasa mendapatkan perlakuan diskriminatif dari pemerintah.

Ia berharap Nasrul Abit-Indra Catri menang pada Pilgub Sumbar dan membasmi oknum-oknum nakal di pemerintah. Dengan begitu, bantuan yang turun tepat sasaran, dan tak ada lagi orang kaya yang menerima bantuan.

“Tolonglah, Pak, bagaimana bantuan ini tepat sasaran ke depannya,” ucapnya.

Setelah mendengar keluhan itu, Nasrul Abit langsung menanggapinya. Secara kemanusiaan, ia akan membantu Evinorita agar anaknya bisa kembali sekolah.

“Kita usahakan anak beliau sekolah. Pendidikan ini penting. Jangan sampai anak kita putus sekolah,” ujarnya.

Perihal bantuan yang tidak merata, Nasrul Abit menyampaikan bahwa itu terjadi karena persoalan data yang simpang siur. Menurutnya, perlu dilakukan pemantapan data agar bantuan tepat sasaran.

“Kita harus satu data. Data harus diperbaharui. Data harus sinkron dari bawah hingga pusat. Ini akan jadi prioritas kami agar bantuan ini seperti BPJS, PKH, BLT dan bantuan lainnya tepat sasaran,” tuturnya.

Post Views: 314
ShareTweetSend
Previous Post

Terbukti Kerja Nyata, Masyarakat Bawan Bersatu Antarkan Mualim Jadi BA 1

Next Post

Dua Pegawai DPRD Padang Positif Covid-19

Discussion about this post

Utusan Indo Network

  • Aceh
  • Sumut
  • Sumbar
  • Kepri
  • Riau
  • Jambi
  • Sumsel
  • Bengkulu
  • Lampung
  • Babel
  • Yogyakarta
  • Banten
  • DKI Jakarta
  • Jabar
  • Jateng
  • Jatim
  • NTB
  • NTT
  • Bali
  • Kalbar
  • Kaltara
  • Kalteng
  • Kaltim
  • Kalsel
  • Sulut
  • Sulbar
  • Sulteng
  • Sultra
  • Sulsel
  • Gorontalo
  • Malut
  • Maluku
  • Papua
  • Papua Barat

Tentang Utusan Indo

PT UTUSANINDO BERKAH PERS

Media Online & Cetak

Portal berita yang tersebar di seluruh Indonesia. Memberikan informasi daerah terupdate, tercepat dan terlengkap.

Seluruh Wartawan Utusan Indo dibekali ID Card dan Surat Tugas yang terdaftar dalam Box Redaksi.

  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita Utama
  • Daerah
    • Kabupaten Agam
      • Kabupaten Dharmasraya
    • Kabupaten Lima Puluh Kota
      • Kabupaten Padang Pariaman
    • Kabupaten Pasaman
      • Kabupaten Pasaman Barat
    • Kabupaten Pesisir Selatan
      • Kabupaten Sijunjung
    • Kabupaten Kepulauan Mentawai
      • Kabupaten Solok
    • Kabupaten Solok Selatan
      • Kabupaten Tanah Datar
    • Kota Bukittinggi
    • Kota Padangpanjang
    • Kota Padang
    • Kota Pariaman
    • Kota Payakumbuh
    • Kota Sawahlunto
    • Kota Solok
  • Parlemen
  • Kriminal
  • Nasional
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Peristiwa
  • Politik

© 2020 PT UTUSANINDO BERKAH PERS