UTUSANINDO.COM, LIMA PULUH KOTA Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota mengikuti rapat koordinasi penanganan covid-19 bersama Direktur Rumah Sakit dan Satgas Covid-19 Kab/Kota Se Sumatera Barat secara vidcon di Aula Dinas Komunikasi dan Informatika, Payakumbuh, Jumat, (19/02/2021)
Hadir dalam acara ini Asisten Pemerintahan, Kepala Badan Keuangan, Kalaksa BPBD, Kepala Diskominfo diwakili oleh Kabid KP, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala DPPPKBP3A, Kepala DPMDN dan Direktur RSUD Ahmad Darwis.
Satgas Penanganan Covid-19 menargetkan Indonesia bisa terbebas dari pandemi covid-19 pada 17 Agustus 2021 mendatang yang sudah hampir setahun melanda. Untuk bisa merealisasikannya, diperlukan kebijakan pemerintah yang tepat serta kepatuhan masyarakat dalam melaksanakan protokol kesehatan.
Hamdani, Pj Gubernur Sumbar menyampaikan jika seluruh Tenaga Kesehatan telah divaksin, kemungkinan penyebaran covid-19 dapat berkurang secara signifikan. Dipaparkan update data pantauan covid sampai tanggal 18 februari 2021 berupa diagram kasus, angka kesembuhan, serta penambahan kasus terkini.
Kasus positif yang terendah yaitu di Solok Selatan sedangkan tertinggi di Kabupaten Agam. Kemudian kasus positif di Kota Padang, Bukittinggi, Pariaman, Solok berada diatas rata-rata.
Beralih ke vaksinasi, data yang ada hanya alokasi vaksin per kab/kota, terpakai, dan sisanya. Tidak ada data apakah semua tenaga kesehatan sebagai prioritas utama telah divaksinasi agar kita bisa melangkah pada vaksinasi bagi aparat pelayanan publik di awal Maret 2021.
“Pada prinsipnya pengendalian penularan covid-19 yang terjadi di masyarakat merupakan hal yang penting untuk dilakukan sehingga pandemi covid-19 ini dapat betul-betul terkendali. Untuk satgas kab/kota diminta memaksimalkan tracing dan monitoring agar penanganan covid di Sumbar lebih terarah lagi,” ujar Hamdani.
Kepala Dinas Kesehatan Sumbar, Arry Yuswandi menyampaikan bahwa 24.323 tenaga kesehatan sudah 75.09 persen sudah divaksin dari target 32 ribu lebih pada tahap 1 ini, sedangkan tahap 2 baru selesai 26 persen.
“Keterlambatan ini dikarenakan oleh jaungkauan wilayah di Sumbar dan menunggu pencanangan oleh Kepala Daerah, serta tenaga kesehatan yang memiliki penyakit seperti hipertensi. Untuk percepatan vaksinasi, sesuai arahan Menteri Kesehatan RI tetap dilaksanakan pada hari sabtu dan minggu,” ujarnya. (Kmf/yc)
Discussion about this post