UTUSANINDO.COM, PADANG – Akademisi Ilham Adelano Azre mengatakan, wartawan terdepan mendorong mengajak masyarakat tahu keterbukaan informasi publik.
“Kerangka open goverment memiliki prinsip transparan, akuntabiliti, partisipasi dan integritas,” ujar Azre saat acara Komisi Informasi Publik bekerja sama dengan Forum Jurnalis Keterbukaan Informasi Publik (FJKIP) Sumbar melakukan work shop keterbukaan, Senin, di Suaso Restoran, Padang, (2/11/2020).
Workshop yang dibuka langsung Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, diisi dengan 3 pemakalah dari Kominfo, Wartawan dan akademisi, dengan pembahasan khusus menyangkut pentingnya keterbukaan terhadap keuangan negara, yang dipakai untuk kepentingan publik dan sebagainya.
Pada kesempatan tersebut, narasumber dari akademisi Ilham Adelano Azre mengatakan, wartawan merupakan garda terdepan dalam menyampaikan keterbukaan, serta mengajak masyarakat untuk tau dan peduli akan keterbukaan informasi.
Azre juga menerangkan, bagaimana mendongkrak keterbukaan dari berbagai lembaga yang memakai anggaran negara, dimana perlu adanya reward atau penghargaan, sehingga lembaga itu lebih giat dalam menyampaikan keterbukaan penggunaan anggaran.
Azre juga mengatakan, keterbukaan melalui elektronik sangat perlu diberitahukan pada masyarakat, sehingga tidak ada lagi kerancuan dalam memonitoring penggunaan anggaran dan dapat diketahui kemana saja anggaran tersebut dipergunakan.
“Saya melihat penghargaan atau reward pemerintah sangat kurang terhadap lembaga yang sudah memberikan keterbukaan, sehingga kurang dapat memacu berbagai lembaga untuk terbuka,” jelas Azre.
Penjelasan Azre dipertegas narasumber dari Kominfo Sumbar Indra Sukma, dimana mereka tetap mendongkrak PPID utama kabupaten dan kota, serta berbagai OPD untuk melakukan transparansi atau keterbukaan dalam penggunaan berbagai anggaran, yang bisa dilihat oleh masyarakat banyak.
“Kita tetap mendorong bagaimana PPID kabupaten dan kota serta OPD melakukan peningkatan Keterbukaan informasi publik, sehingga orang bisa melihat dan mencermati, untuk bisa melakukan koreksi bersama,” ulas Indra Sukma.
Dia juga mengatakan, memang anggaran untuk peningkatan Keterbukaan tergolong besar, namun semua itu secara bertahap akan terus ditingkatkan, sehingga menjadi jauh lebih baik kedepannya.
Baik dari Akademisi maupun Kominfo, demikian juga disampaikan narasumber dari wartawan yakni ketua PWI Heranof Firdaus dan kerua FJKIP Gusriyono, dimana sebagai garda terdepan penyampai informasi, akan setiap saat mengajak semua komponen masyarakat untuk mengetahui keterbukaan.
Workshop yang berjalan hangat, dengan memakai protokol kesehatan tersebut berlangsung dengan amat rileks, dengan saling beduskusi dalam upaya peningkatan Keterbukaan Publik.(fjkip)
Discussion about this post