UTUSANINDO.COM, SAWAHLUNTO – Calon Gubernur Sumbar Ir. H. Mulyadi berkunjung ke Pasar Talawi, Kota Sawahlunto, untuk berdialog langsung dengan para pedagang dan pengunjung, serta berbelanja beberapa cemilan di pasar tersebut, Selasa lalu.
Kedatangan Mulyadi menjadi perhatian khusus oleh para pengunjung dan pedagang Pasar Talawi. Sehingga, pria kelahiran Bukittinggi ini beberapa kali menghentikan langkah untuk menyapa pedagang dan pengunjung pasar.
Beberapa pedagang menyampaikan aspirasinya kepada Mulyadi tentang menurunnya daya beli. Menerima aspirasi langsung dari masyarakat itu, membuat Mulyadi sangat bersemangat untuk terus berjuang demi masyarakat, termasuk para pedagang pasar.
“Mendengar langsung aspirasi pedagang, membuat saya semakin yakin untuk memperjuangkan peluang kerja dan mendorong UMKM. Mereka banyak yang mengeluh khususnya karena pandemi, dagangan mereka menurun. Ini harus menjadi perhatian kita,” kata Mulyadi di Pasar Talawi, Selasa (27/10).
Mulyadi juga singgah ke Koperasi Pasar yang ada di Pasar Talawi. Pria yang banyak membawa dana pembangunan ke Sumbar selama menjabat anggota DPR RI tiga periode, juga berdialog dengan beberapa pegawai koperasi yang ada.
Dalam dialog itu, Mulyadi menyampaikan bahwa pedagang pasar bisa digolongkan sebagai Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Dengan demikian, penguatan UMKM sudah menjadi salah satu program untuk memperkuat ekonomi kerakyatan.
“UMKM menjadi salah satu fokus yang harus dibantu dalam rangka pemulihan ekonomi akibat terdampak Covid-19,” kata Mulyadi, Calon Gubernur Sumbar nomor urut 1, berpasangan dengan Drs. H. Ali Mukhni, Bupati Padang Pariaman.
“Bantuan untuk UMKM bisa dalam bentuk bantuan langsung tunai, atau pinjaman modal melalui koperasi. Untuk itu, koperasi pun juga harus kita perkuat demi membantu para pedagang. Sehingga usaha para pedagang pasar bisa kembali berkembang dan pendapatan kembali meningkat,” papar Mulyadi.
Saat mengunjungi Pasar Talawi, Mulyadi juga membeli beberapa barang dagangan, antara lain jeruk. Dia juga membeli pisang hingga kerupuk yang dijual pedagang pasar untuk cemilan selama perjalanan menyapa masyarakat Sumatera Barat. (*)
Discussion about this post