UTUSANINDO.COM, Pessel – Wakil Bupati Pesisir Selatan Rudi Hariyansyah mengatakan, ancaman bencana seperti banjir, tanah longsor, abrasi pantai, dan gempa diprediksi berpotensi tsunami tidak menimbulkan dampak korban besar, maka kesiapsiagaan masyarakat harus dilakukan secara terintegrasi.
“Sebab keselamatan jiwa masyarakat dari ancaman berbagai bencana merupakan pilihan yang tidak bisa ditawar-tawar, dan musti dilakukan secara terintegrasi,” ujar Wabup di Painan, Kamis (1/12)
Pihaknya meminta kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), agar terus meningkatkan kesiagaan masyarakatnya dalam menghadapi ancaman bencana.
Disampaikannya bahwa secara giografis, sebagian besar pemukiman penduduk di daerah itu berada pada radius 0-3 kilometer dari bibir pantai.
Mereka yang tinggal di sepanjang radius itu jelas berada pada zona merah tsunami, belum lagi yang berdomisisli di sepanjang bibir sungai dan lereng perbukitan yang rawan banjir dan rawan longsor.
“Karena berbagai ancaman itu, sehingga perlu disikapi dengan kewaspadaan. Sebab hanya melalui upaya ini ancaman bencana yang bisa berdampak korban besar itu bisa dilakukan,” ingatnya.
Dari itu dia berharap agar kegiatan sosialisasi dan simulasi kampung siaga bencana perlu lebih dimaksimalkan ke depan. Karena upaya itu termasuk salah satu langkah dalam mensikapi resiko bencana, yang tentunya dengan melibatkan masyarakat dan unsur terkait di daerah.
Diakuinya bahwa keberhasilan dalam pengurangan resiko dampak bencana tidak terlepas dari koordinasi dan kerjasama yang terintegrasi dengan berbagai pihak.
Sebab melalui keterlibatan itu, semua unsur akan merasa memiliki tanggung jawab, termasuk unsur yang ada di masyarakat, atau tidak terbatas pada pemerintah dan aparatur saja.
“Bila kesadaran dan rasa tanggung jawab dalam menghadapi berbagai dampak bencana sudah dimiliki oleh semua eleman yang ada di masyarakat. Maka dampak kerugian yang besar bila bencana terjadi akan bisa diminimalisir,” ujarnya
Discussion about this post