UTUSANINDO.COM, Pesisir Selatan – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Pesisir Selatan, laksanakan rapat koordinasi (Rakor) penguatan pemahaman kepemiluan kelompok disabilitas bersama Sekolah Luar Biasa se- Kabupaten Pesisir Selatan, di ruang rapat Bawaslu, Kamis (21/7).
Dalam rakor tersebut, siswa SLB minta pihak penyelenggara pemilu untuk memprioritaskan mereka dalam sosialisasi tentang kepemiluaan
Harapan tersebut disampaikan, Riko siswa SLBN YPPC Sago, mengingat selama ini sosialisasi untuk mencerdaskan kaum disabilitas tentang pemilu terasa sangat minim.
” Kami mau ikut memilih tapi kami tidak tahu cara dan siapa yang akan dipilih,” katanya dengan sedikit cadel, yang kemudian diperjelas oleh guru pendampingnya.
Selain Riko juga ada, siswa lain yang bertanya apakah bole mereka mencalon jadi anggota DPRD.
Rakor yang secara resmi dibuka Ketua Bawaslu Kabupaten Pesisir Selatan, Erman Wadison tersebut diikuti 60 orang yang berasal SLB berlangsung hangat dan diisi dengan tanya jawab melalui juru bahasa dari guru SLB.
Kepala Sekretariat Baqaslu Pesisir Selatan, Rianldi, mengemukakan, acara dilaksanakan secara luar jaringan (luring) dan dalam jaringan (daring) juga dihadiri utusan Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VII Pesisir Selatan.
Menurut Rinaldi, peserta hadir secara luring siswa SLBN Painan dan SLBN Sago di ruang rapat Bawaslu Pessel, sedangkan SLBN Lengayang dan SLBN Balai Selasa, hadir secara daring.
Ketua Bawaslu, Erman Wadison dalam sambutannya menyampaikan, setiap warga negara memiliki hak konstitusional dalam pemilu. “Nilai satu suara siswa SLB sama dengan pemilih lainnya, ” kata Erman Wadison.
Untuk itu, kata Ketua Bawaslu Pessel, pemilih disabilitas perlu diberikan pemahaman tentang kepemiluan agar mereka menggunakan hak pilih dengan benar.
Lebih lanjut dikatakan, jika pemilih disabilitas sudah cerdas dalam pemilu diharapkan mereka bisa menjaga hak pilihnya dari kecurangan pihak lain.
” Kaum disabilitas juga diharapkan mampu menjadi pengawas pemilu partisipatif bagi kalangannya pada pemilu 2024,” pungkasnya.
Sementara itu, Koordinator Divisi Pengawasan dan Hubungan Antar Lembaga Bawaslu Pesisir Selatan, Syafrijal Chan selaku pemateri dalam kegiatan ini menuturkan output kegiatan ini nantinya peserta mampu mamahami proses pemilu dan pilkada.
“Kami mengucapkan terima kasih atas keterlibatan Kepala Sekolah dan Guru SLB dalam membantu kegiatan ini, baik secara luring dan daring sehingga memudahkan dalam penyampain materi kepada murid-murid,” ucap Syafrijal Chan.
Diketahui berdasarkan data di KPU Kabupaten Pesisir Selatan, jumlah pemilih disabilitas pada pilkada tahun 2020 sebanyak 1245 orang, sementara yang menggunakan hak pilih 573 orang.
Sementara jumlah disabilitas tahun 2021 sebanyak 2429 orang, sedangkan siswa SLB yang berpotensi memiliki hak pilih di tahun 2024 sebanyak 178 orang.
Discussion about this post