UTUSANINDO.COM, Batusangkar- Peningkatan kinerja tim pengendalian inflasi daerah di kabupaten Tanah Datar, Wakil Bupati Richi Aprian Senin (18/7) melaunching program inovasi Sistem Informasi Pengendalian Inflasi Daerah (SIDINDA) sekaligus menandatangani Komitmen Bersama Kepala Perangkat Daerah untuk melaksanakan program KASIH SIDINDA di kabupaten Tanah Datar.
Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Eksekutif Kantor Bupati itu juga melibatkan 16 Kepala Perangkat Daerah yang terkait langsung dengan program KASIH SIDINDA.
Wakil Bupati Tanah Datar Richi Aprian dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih atas inisiatif terbentuknya inovasi program kolaborasi pengendalian inflasi daerah dan sistem informasi pengendalian inflasi daerah di kabupaten Tanah Datar.
“Program ini sangat bermanfaat dalam meningkatkan kinerja Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) baik dari segi aspek proses maupun aspek program unggulan, yaitu dalam mendukung ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi serta komunikasi yang efektif. Namun yang paling penting bagaimana kita mampu meningkatkan kemampuan masyarakat untuk membeli,” ujar Richi.
Lebih lanjut disampaikan Richi, program KASIH SIDINDA diharapkan dapat menjadi inovasi yang berkontribusi dalam meningkatkan pendapatan dan pengendalian inflasi di Tanah Datar.
“Berdasarkan SIDINDA, kita setiap saat dapat memantau informasi harga pada tingkat produsen maupun harga di pasar. Untuk itu Saya harap ini bisa dimanfaatkan sebaik mungkin oleh Kepala Perangkat Daerah untuk merumuskan kebijakan pengendalian inflasi di daerah,” sampai Wabup.
Untuk keberlanjutan program ini, Wabup Richi juga meminta kepada para Kepala Perangkat Daerah terkait berkomitmen melaksanakannya sesuai dengan tugas masing-masing yang sudah diamanatkan dalam Keputusan Bupati Tanah Datar.
Sementara, sebelumnya Kabag Perekonomian Setda Tanah Datar Masni Yuletri dalam laporan menyampaikan bahwa program KASIH SIDINDA ini telah melalui beberapa tahapan sampai dilaunching pada hari ini.
“Beberapa tahapan yang telah dilakukan mulai dari penjelasan kepada stakeholder, pembentukan forum, pembuatan aplikasi sosialisasi, uji coba, pelatihan bagi pejabat pengelola dan pada akhirnya dilaunching,” terangnya. (Prokopim/hp/ading)
Discussion about this post