UTUSANINDO.COM, Padang– Hastri Direktur Eksekutif lembaga Bersama Halal Madani (BHM) meluapkan kekecewaan nya terhadap pemerintah daerah Sumatera Barat yang cenderung acuh dalam mendukung program sertifikasi halal yang dikembangkan oleh lembaga sertifikasi halal anak nagari
Salah satu program pelatihan yang dikembangkan BHM yakni pertama kalinya di Sumatera Barat mengadakan acara Pelatihan Berbasis Kompetensi Juru Sembelih Halal (Juleha) batch 4, meskipun tanpa support dari pemerintah, BHM sukses menggelar pelatihan profesi Juleha bekerjasama dengan CSR PT.Charoen Pokphand Indonesia dan PT Japfa Comfeed Indonesia, Rabu 24/8/22 di hotel Bunda , Padang yang diikuti oleh 14 peserta dari berbagai daerah di Sumbar.
Adapun output dari pelatihan ini adalah Sertifikat pelatihan juleha, sertifikat ini dapat digunakan untuk mendapat avokasi dan sertifikasi kompetensi BNSP Indonesia selain itu bisa dipakai untuk pengurusan sertifikat halal rumah potong atau tempat pemotongan unggas.
Hal ini dilatarbelakangi pentingnya kompetensi profesi Juru Sembelih Halal yang merupakan sosok vital dalam upaya menciptakan pangan halal bagi masyarakat. karena masih minimnya juru sembelih halal bersertifikasi. Bukan saja untuk memastikan penyembelihan hewan unggas halal namun sertifikat Juleha ini bisa digunakan masyarakat mengurus sertifikat halal rumah potong ataupun usaha industri pemogongan unggas.
Hastri Direktur Eksekutih BHM mengatakan satu satunya lembaga pelatihan profesi halal yang berbasis masyarakat mengacu pada Undang Undang adalah BHM . Namun Ia menyayangkan kurang respon nya pemerintah dalam merealisasi dan sosialiasi sertifikasi produk dan profesi halal.
“Kita sudah coba berkoordinasi dengan pemerintah Sumatera Barat,serta stakeholder dan OPD Sumbar tentang bagaimana kita bisa berupaya mengkontrol ssrta menciptakan produk, profesi dan pariwisata halal namun sampai saat ini kita masih belum mendapat dukungan optimal dari pemerintah dan kita tetap jalan karena masih ada dukungan drai PT Charorn Pokhand Indonesia melalui dana CSR nya “tutur hasri.
Ia berharap pemerintah ‘ngeh’ terhadap keberadaan lembaga Sertifikasi halal yang berbasis masyarakat sehingga bisa mensupport produk dan profesi halal yang mana daerah Sumbar sudah menjadi pilot projek pariwisata dan produk halal.
Agus Budi Harto, Head Area Sumatera PT Charoen Pokhand Indonesia berharap kegiatan dan program ini bisa berlanjut secara kontiniu supaya kita bisa ikut mengontrol sekaligus menghasilkan produk halal yang menjadi produk unggulan masyarakat.
“Pelatihan kompetensi profesi Juleha ini sangat penting dalam upaya kita ikut mengkontrol produk pemotongan hewan unggas di daerah Sumbar, semoga ilmu dan sertifikat ini bisa digunakan sebaik baiknya untuk kemaslahatan ummat.” Harap Agus.
Senada dengan itu, Dinas perternakan Sumbar, drh. Safrida Adelisna mengapresiasi pelatihan yang diadakan oleh BHM. Ia menyambut baik upaya lembaga ini menciptakan tenaga profesi sembelih halal.
” Semoga peserta pelatihan Juleha ini dapat menggunakan sertifikat dengan sebaik2 nya dan memberikan kebaikan kepada kita semua” tutup Safrida.(monsis)
Discussion about this post