UTUSANINDO.COM, SOLOK SELATAN – – Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Solok Selatan Yalasri mengatakan, pihaknya menerima kucuran Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun 2022 Rp 10.2 Milyar dari Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas) untuk pembangunan gedung layanan perpustakaan daerah Solok Selatan
“Kita telah mengajukan proposal pembangunan gedung layanan perpustakaan melalui DAK ke Perpusnas, proposal tersebut diajukan melalui aplikasi Krisna sejak Tahun 2018 lalu,” ujar Yalasri di Solok Selatan, Senin, 17 Januari 2022.
Akhirnya pada tahun 2021, Perpusnas menyetujui usulan proposal pembangunan gedung layanan perpustakaan oleh Pemkab Solok Selatan melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan yang dianggarkan pada Tahun 2022.
“Pembangunan gedung layanan perpustakaan Kabupaten Solok Selatan merupakan wujud Kontribusi nyata Dinas Perpustakaan dan Kearsipan untuk merealisasikan visi misi Bupati dan Wakil Bupati Solok Selatan terkait peningkatan sumber daya manusia yang berkarakter melalui layanan kepustakaan, baik pustaka digital maupun pustaka Konvensional,” ujarnya
Lebih lanjut kepala dinas mengungkapkan bahwa saat ini tahapan pembangunan gedung telah memasuki proses persiapan tender dengan sistem Pra DIPA.
Diharapkan dengan proses persiapan tender yang telah dimulai sesuai tahapan dan ketentuan, maka besar harapan kita pembangunan gedung layanan perpustakaan akan berjalan lancar sesuai estimasi waktu yg telah kita perkirakan.
“Gedung layanan perpustakaan nantinya akan dapat dijadikan sebagai tempat wisata literasi bagi masyakat Solok Selatan,” ujarnya
Sebagai tempat rujukan perpustakaan di Solok Selatan, dengan peningkatan kunjungan pustaka juga akan berdampak terhadap peningkatan minat baca masyarakat.
Untuk diketahui, bahwa perpustakaan sudah berbasis inklusi sosial, dimana perpustakaan tidak hanya tempat peminjaman buku, tetapi keberadaan perpustakaan juga dimanfaatkan sebagai tempat peningkatan keterampilan melalui pemanfaatan sarana dan prasarana yang tersedia di perpustakaan yang didukung melalui program bantuan oleh Perpusnas.
Salah satu contoh perpustakaan berbasis inklusi sosial adalah penyediaan layanan kursus komputer untuk pelajar, persiapan ujian online, pelatihan keterampilan bagi Ibu-Ibu seperti membuat pernak pernik hijab melalui buku dan internet yang tersedia di perpustakaan.
Literasi berbasis inklusi sosial ini bertujuan untuk meningkatkan SDM, wawasan dan keterampilan sehingga akan berpengaruh pada peningkatan kesejahteraan masyarakat yang selaras dengan visi dan misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.
Selanjutnya untuk mendokumentasikan sejarah pemekaran Kabupaten Solok Selatan, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan di Tahun 2022 melalui Program Perlindungan Penyelamatan Arsip dan Sub Kegiatan Penyemalatan Arsip bagi Pemekaran Daerah, yang direncanakan bekerjasama dengan tim Humaira Unand Padang di bidang sejarah untuk menerbitkan Buku Sejarah Pemekaran Solok Selatan.
‘’Insha Allah kami akan merealisasikan arahan dan keingingan Bupati Solok Selatan untuk menerbitkan dan memiliki Buku Sejarah pemekaran yang dapat diuji secara ilmiah’’, tutupnya. (MIki/diskominfo)
Discussion about this post