UTUSANINDO.COM, PADANG – Untuk wujudkan Pemberdayaan UMKM dan Pengembangan Program Kota Pintar, Pemko Bukittinggi dan Bank Negara Indonesia (BNI) melakukan kesepakatan bersama di Auditorium Kantor Gubernur Sumbar, Walikota Bukittinggi atas nama Pemko Bukittinggi, Senin (17/01).
Wali Kota Bukittinggi Erman Safar mengatakan, pihaknya berkomitmen Pemko Bukittinggi untuk Program Kota Pintar, salah satunya melalui penyelenggaraan digitalisasi pelayanan kepada masyarakat.
“Awal tahun ini Bukittinggi dinyatakan termasuk salah satu dari 50 kabupaten/kota di Indonesia ke dalam Program Gerakan Menuju Kota Cerdas (Smart City) Kemenkominfo RI,” ujarnya
Menurut Erman Syafar, penandatangan Kesepakatan Bersama ini juga meliputi upaya pemberdayaan dan peningkatan kapasitas usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Kota Bukittinggi.
“Mengenai bentuk atau teknis pelaksanaannya nanti akan dituangkan lebih lanjut dalam bentuk Perjanjian Kerjasama antara SKPD terkait dengan pihak BNI,” ujar Wako.
Dikatakan Erman Syafar, Semoga dengan adanya Kesepakatan Bersama antara Pemko Bukittinggi dengan BNI ini mempercepat digitalisasi pelayanan kepada masyarakat sehingga dapat dirasakan manfaatnya.
“Kerjasama ini, dapat mengakselerasi pelaksanaan Program Smart City di Kota Bukittinggi sebagaimana telah dirintis sebelumnya,” ujar Erman Syafar
Tampak penandatanganan Kesepakatan Bersama dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk diwakili Pimpinan Wilayan 02 BNI, Faizal Arief Setiawan, terkait penggunaan fasilitas layanan jasa perbankan dan dukungan Program Kota Kembar (Smart City).
Acara penandatangan Kesepakatan Bersama disaksikan Wagub Audi Joinaldy, beberapa Bupati/Walikota di Sumbar serta tamu undangan lainnya.
Kesepakatan Bersama antara Pemko Bukittinggi dengan BNI meliputi penggunaan fasilitas layanan jasa perbankan dalam rangka peningkatan pelayanan publik dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, serta dukungan terhadap Program Kota Pintar (Smart City) di Kota Bukittinggi.
Direktur Layanan dan Jaringan BNI Roni Fenir mengatakan, pihaknya berharap dapat membantu pendampingan bagi para kepala daerah di Sumbar dalam pembinaan UMKM serta Program Kota Pintar.
“Dengan adanya smart city, pemerintahan akan lebih transparan (sehingga) dapat membantu pertumbuhan ekonomi Sumbar,” ujarnya.
Wagub Audy Joinaldi mengatakan, digitalisasi, pengelolaan keuangan daerah diyakini lebih akuntabel. Daerah kota di Sumbar cenderung lebih cepat menerapkan digitalisasi dibandingkan kabupaten karena faktor wilayah.
“Kita harus kolaborasi dengan berbagai pihak, tak bisa berdiri sendiri. Tujuannya satu, untuk kemajuan dan kesejahteraan Sumatera Barat,” ujar Audy.***
Discussion about this post